Monday, September 8, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Tangis Ibu Karateka Sumut Muhammad Dhijey Lexsie, Korban Kecelakaan Bus di Sumbar

journalist-avatar-top
Senin, 8 September 2025 16.03
tangis_ibu_karateka_sumut_muhammad_dhijey_lexsie_korban_kecelakaan_bus_di_sumbar

Elfiza Fantana, ibu kandung dari Muhammad Dhijey Lexsie, Karateka asal Sumatera Utara yang meninggal dunia usai bus ALS yang dinaikinya mengalami kecelakaan di Provinsi Sumatera Barat. (Foto: Iqbal/Mistar)

news_banner

Deli Serdang, MISTAR.ID

Suasana duka menyelimuti rumah keluarga Muhammad Dhijey Lexsie, karateka asal Sumatera Utara yang meninggal dunia dalam kecelakaan bus di Provinsi Sumatera Barat. Ibunda Dhijey, Elfiza Fantana, tak mampu menahan tangis saat mengenang putra keduanya itu.

Elfiza mengaku pertama kali mendapat kabar kecelakaan sekitar pukul 00.00 WIB. Namun, informasi bahwa Dhijey meninggal baru disampaikan oleh teman-temannya pada pukul 03.00 WIB.

"Saya dapat kabar tadi malam jam 12 dari temannya Dhijey, tapi dapat info dari temannya Dhijey meninggal, mereka baru mengaku jam 3 an," ujarnya saat ditemui Mistar di rumah duka di Jalan Kebun Sayur, Kecamatan Percut Sei Tuan, Senin (8/9/2025).

Ia mengatakan Dhijey sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong. "Saya awalnya masih berpikir positif, ternyata meninggal. Saya tidak bisa apa-apa kayak mimpi, seperti tidak betul, karena dia anak yang baik," ucapnya lirih.

Elfiza menambahkan, komunikasi terakhir dengan putranya adalah saat Dhijey meraih juara dengan membawa pulang tiga medali emas dari kejuaraan karate. "Dia pas juara kemarin disana bawa tiga emas itulah dia ngabari terakhir," tuturnya.

Bagi sang ibu, Dhijey adalah sosok anak yang berbakti dan selalu berusaha membanggakan orang tua. "Dhijey ini anak yang baik, dia mengangkat derajat orangtua, paling gak suka dia lihat orangtuanya susah," kenangnya.

Jenazah Dhijey kini masih dalam perjalanan dari Sumbar menuju rumah duka. Rencananya, atlet yang pernah membela Indonesia di kejuaraan karate internasional di Belgia itu akan dikebumikan di Pasar 10 Tembung, selambat-lambatnya besok pagi.

"Jam 10 berangkat dari sana (Sumbar), saya tidak tahu sampai sini jam berapa, kalau seandainya malam sampai, kemungkinan besok pagi dikebumikan," ujar Elfiza.

Diketahui, kecelakaan terjadi di ruas Jalan Exit Tol Padang-Sicincin Kapalo Hilalang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Minggu (7/9/2025) malam. Bus yang membawa rombongan atlet karate dari perguruan Shindoka Sumut tersebut mengalami kecelakaan hingga menewaskan dua atlet: Muhammad Dhijey Lexsie (17) dan Fahri Akbar Assweth (11).

Para atlet sebelumnya mengikuti kejuaraan Road to National & International Shukaido Karate Open Series 1 Tahun 2025 di GOR Universitas Negeri Padang pada 5–7 September 2025. (Iqbal/hm17)

REPORTER: