Banjarmasin, MISTAR.ID

Seorang warga yang baru saja membeli sebuah rumah kosong di kawasan Banjarmasin Barat, Kalimantan Selatan, dikejutkan dengan penemuan tak terduga saat memeriksa kondisi bangunan yang akan direnovasinya. Di dalam sebuah gudang gelap dan penuh sampah, ia menemukan seorang anak perempuan dalam kondisi memprihatinkan, terbaring lemah dengan tubuh penuh memar.

Bocah perempuan berusia lima tahun itu belakangan diketahui berinisial R, dan disebut telah dikurung selama beberapa hari tanpa makanan oleh ayah kandungnya sendiri. R ditemukan dengan kondisi kaki pincang, wajah lebam, dan mengaku telah lima hari tidak makan. Ia juga menyebut bahwa dirinya telah dipukul dan dikurung oleh sang ayah.

Kejadian ini terjadi pada Jumat (13/6/2025) dan langsung mengundang keprihatinan publik setelah video serta dokumentasi penemuan R viral di media sosial. Dalam unggahan akun Instagram @zahra.aniiiiisa, disebutkan bahwa sang pemilik rumah telah memandikan dan memberinya makan. Dalam video itu, R tampak sangat kelaparan hingga langsung menghabiskan dua mangkuk nasi.

"Pas ketemu tadi mengenaskan, pipinya bekas dipukul abahnya. Sumpah, kasihan, nggak tega," tulis pemilik akun.

Sang ibu kandung R, Mira, yang melihat video viral tersebut, segera mengenali anaknya dan langsung menuju lokasi untuk menjemput R. Mira kemudian melaporkan peristiwa ini ke Mapolresta Banjarmasin pada Sabtu (15/6/2025).

Kepada media, Mira menuturkan bahwa dirinya telah bercerai dengan A, 28 tahun, ayah kandung R, sejak putrinya berusia 1 tahun 9 bulan. Setelah perceraian, anak sempat tinggal bersamanya, namun dua tahun lalu A meminta hak asuh dan sejak itu komunikasi terputus.

“Saya sempat dengar kabar anak saya dipukul, tapi saya tidak tahu harus mencari ke mana. Baru setelah video itu viral, saya tahu lokasinya,” ujar Mira dikutip dari Banjarmasinpost.co.id, Rabu (18/6/2025).

Setelah membawa R pulang, Mira langsung membawanya ke rumah sakit untuk visum. Saat ini, kondisi fisik R dikabarkan mulai membaik, meski masih terdapat memar sisa kekerasan di beberapa bagian tubuh.

“Alhamdulillah kondisinya sudah membaik, cuma memarnya masih ada,” ujar Mira.

Mira juga mengungkap rencana membawa putrinya menjalani pemeriksaan psikologis demi memulihkan trauma mental.

Dugaan Pelecehan dan Proses Hukum

Hal mengejutkan, dari pengakuan R kepada ibunya, ia juga mengeluhkan rasa sakit pada area sensitif tubuhnya, sehingga muncul dugaan adanya pelecehan seksual selain kekerasan fisik. Namun, hal ini masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak medis dan kepolisian.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Banjarmasin, Ipda Partogi Hutahaean, membenarkan laporan sudah diterima dan saat ini kasus sedang dalam penyelidikan dan pendalaman.

“Benar, laporan sudah kami terima dan sedang kami selidiki,” ujarnya singkat.

Pihak kepolisian juga telah mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan saksi, termasuk dari Mira dan warga yang pertama kali menemukan R.

Penanganan Lanjutan dan Harapan Keadilan

Saat ini, R berada dalam pengawasan dan perawatan penuh oleh ibunya. Selain pemulihan fisik, Mira berharap proses hukum bisa segera menjerat mantan suaminya dan memberi keadilan bagi putrinya.

“Saya akan terus perjuangkan keadilan untuk anak saya. Yang penting sekarang adalah bagaimana dia bisa sehat dan bahagia kembali,” kata Mira.

Peristiwa ini menambah daftar panjang kasus kekerasan terhadap anak oleh keluarga terdekat, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan, perlindungan anak, serta kepekaan sosial masyarakat. (*)