Kapal Tenggelam di Selat Bali: 39 Menit KMP Tunu Pratama Jaya Menuju Tragedi

Ilustrasi, Kapal Tenggelam di Selat Bali: 39 Menit KMP Tunu Pratama Jaya Menuju Tragedi. (foto:ai/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Kabar duka kembali menyelimuti dunia transportasi laut Indonesia. Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam di perairan Selat Bali pada Rabu malam, 2 Juli 2025.
Tragedi ini terjadi hanya 39 menit setelah kapal meninggalkan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, dengan tujuan Gilimanuk, Bali.
Kronologi 39 Menit yang Menegangkan
- 22.56 WIB: KMP Tunu Pratama Jaya berangkat membawa 65 orang (53 penumpang dan 12 kru) serta 22 kendaraan, termasuk 14 truk tronton.
- 23.20 WIB: Kapal mengirimkan sinyal darurat melalui Channel 17, melaporkan kebocoran di ruang mesin. Air disebut masuk deras ke dalam ruang mesin.
- 23.35 WIB: Kapal terbalik dan tenggelam di koordinat 08°09'32.35" LS / 114°25'6.38" BT.
- 00.19 WITA: Seluruh sistem kapal mengalami blackout total, dan komunikasi terputus sepenuhnya.
Baca Juga: Tragedi Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali: Kronologi Lengkap dan Upaya Penyelamatan
Dugaan Penyebab Tenggelamnya Kapal
- Kebocoran Mesin: Sinyal darurat menyebutkan air masuk deras ke ruang mesin. Penyelidikan penyebab kebocoran masih berlangsung.
- Ombak Tinggi 2,5 Meter: Melebihi batas aman pelayaran, gelombang ekstrem memperparah kondisi kapal dan menghambat proses evakuasi.
- Durasi Tenggelam Singkat: Hanya 24 menit antara panggilan darurat dan kapal tenggelam total, menyulitkan evakuasi.
Operasi SAR: Upaya Maksimal, Tantangan Berat
Tim gabungan terdiri dari Basarnas, TNI AL, Polairud, dan KPLP, mengerahkan lebih dari 10 kapal penyelamat, termasuk RIB dan KN SAR Permadi dari Surabaya.
Fokus pencarian diarahkan ke perairan selatan, mengikuti arus laut dan posisi terakhir kapal.
Kendala utama:
- Ombak tinggi hingga 2,5 meter, menghambat jarak pandang dan gerak tim SAR.
- Pencarian diperpanjang 7 hari sesuai SOP Basarnas.
Duka Korban dan Keluarga
- Kisah Heroik: KKM Sandi Wariawan menyelamatkan 3 penumpang sebelum kapal tenggelam.
- Tragedi Kru Kantin: 4 korban tewas teridentifikasi sebagai kru kantin—di antaranya Elok Rumantini (34), yang dikenali keluarganya melalui pakaian dan ciri fisik.
- Penantian di Pelabuhan: Puluhan kerabat korban masih berjaga di posko Pelabuhan Ketapang, membawa foto dan barang pribadi anggota keluarga.
Detail Kapal dan Muatan
- Rute: Ketapang–Gilimanuk (jarak ±5 km)
- Muatan Kendaraan: 14 truk tronton (Golongan VII) dan 8 kendaraan lain (Golongan IV–VI). Total 22 unit kendaraan.
Pelajaran dan Evaluasi Keselamatan
1. Audit Teknis Berkala:
Kapal tua harus melalui inspeksi sistem kelistrikan dan ruang mesin secara ketat.
2. Sistem Deteksi Dini:
Pemasangan sensor kebocoran otomatis wajib untuk semua kapal penumpang.
3. Patuhi Aturan Cuaca:
Larangan berlayar saat gelombang laut melebihi 1,5 meter harus ditegakkan lebih ketat.
“Respons darurat harus lebih cepat. 39 menit adalah waktu yang terlalu singkat untuk evakuasi 65 orang.” ujar Capt. Purgana, Kepala KSOP Tanjung Wangi.
Informasi untuk Keluarga Korban
- Posko Utama: Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi
- Kontak Darurat: Basarnas Banyuwangi – (0333) 421811
- Evakuasi Korban: Diantar ke Posko Gilimanuk dan RS Banyuwangi
Masyarakat diminta segera melapor ke Basarnas bila menemukan tanda-tanda korban.
Tragedi ini menjadi pengingat penting akan kerentanan sistem keselamatan laut Indonesia, terutama di jalur rawan seperti Selat Bali.
“Kami berharap semua korban segera ditemukan. Tapi dengan ombak seperti ini, operasi SAR sangat berat.” kata Didit Arie Ristandy, Kasi Operasi Basarnas Surabaya.
Artikel ini dikurasi dari berbagai sumber media terpercaya dan dirangkum dengan bantuan teknologi Artificial Intelligence (AI). (*)
PREVIOUS ARTICLE
Simpan Narkoba di Kamar Mandi, Warga Binjai Utara Diciduk Polisi