Tuesday, September 9, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Fahri Akbar Assweth, Karateka Muda Sumut 11 Tahun, Jadi Korban Meninggal Kecelakaan Bus di Sumbar

journalist-avatar-top
Senin, 8 September 2025 20.27
fahri_akbar_assweth_karateka_muda_sumut_11_tahun_jadi_korban_meninggal_kecelakaan_bus_di_sumbar

Ayah Fahri Akbar Assweth, Faris mengenang sosok anaknya yang meninggal dunia pada kecelakaan bus di Sumbar. (Foto: Iqbal/Mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Satu lagi Karateka Sumatera Utara (Sumut) yang menjadi korban meninggal dunia dari kejadian kecelakaan bus ALS di Sumatera Barat, yakni Fahri Akbar Assweth. Atlet muda berusia 11 tahun itu dinyatakan tutup usia bersama juga dengan satu karateka lainnya, Muhammad Dhijey Lexsie.

Ayah Fahri, Faris mengatakan pertama kali mendapatkan kabar anaknya kecelakaan dari sang istri yang juga mendampingi Fahri di bus tersebut.

"Jadi tadi malam, di jam 12 kurang itu saya masih Whatsapp sama istri saya. Dia mengabarkan bahwa pulang malam ini bersama anak-anak," ujarnya kepada Mistar saat ditemui di rumah duka Jalan Taut Gang Tukang, Senin (8/9/2025).

Faris mengatakan kembali dihubungi istrinya satu jam kemudian melalui nomor yang tidak dikenal.

"Terus di jam 12.00 itu gak ada kabar lagi, jam 1 (dinihari) lewat, istri saya baru hubungi, itu pun dari nomor saya tidak kenal. Karena mungkin didalam bus itu HP tercampak, mungkin pinjam HP orang," ucapnya menceritakan momen-momen tersebut.

Disitu, sang istri mengabarkan ke Faris bahwa anak mereka yakni Fahri Assweth sudah meninggal dunia karena kecelakaan tersebut.

"Istri saya mengabarkan mereka kecelakaan. Terus anak saya yang nomor 2 (Fahri) itu sudah tidak ada, waktu itu saya tidak percaya jadi saya bilang ke istri saya bawa ke RS dan pastikan," ujarnya.

Sempat tak menyangka, selang beberapa istrinya kembali mengabarkan jika nyawa Fahri tak lagi tertolong.

"Terus dipukul 01.25 WIB istri saya hubungi lagi, sudah berada di RS tapi masih pakai hp orang lain, dia bilang anak kami memang sudah tidak ada. Disitu akhirnya saya pun menyakinkan diri anak saya sudah tidak," ucap Faris.

Faris mengatakan istrinya yang juga satu bus dengan Fahri juga mengalami luka di bagian kepala dan anaknya satu lagi (kakak Fahri) mengalami patah tangan.

"Kebetulan istri saya nyusul, anak saya 2 yang tanding. Yang almarhum (Fahri) dan abangnya. Jadi saya tidak tenang dan saya suruh istri saya nyusul, istri saya juga bocor di bagian kepala dan si abang (kakak Fahri) tangannya patah," tuturnya.

Faris mengenang sosok anaknya yang berkepribadian baik selama ini baik di keluarga maupun lingkungan masyarakat.

"(Fahri) anaknya juga bersahabat dengan orang-orang disini. Dia sopan, dikenal baik di kampung ini. Fahri ini kalau diluar itu dia supel, tapi kalau dirumah tidak banyak ngobrol, cuman sama saya dia mau cerita. Jadi betul-betul saya merasa kehilangan," ujarnya.

Fahri pun sudah mendalami dunia bela diri Karate sejak usia 7 tahun. "Fahri itu mulai di usia 7 tahun mulai menggeluti dunia Karate, jadi dia sudah 4 tahun jadi atlet memang kami dukung," tutur Faris.

Rencananya, jenazah Fahri akan dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Sei Mati, Jalan Brigjend Katamso.

"Sepertinya besok dikebumikan karena ini masih diperjalanan," katanya.

Diberitakan sebelumnya, bus yang membawa rombongan atlet Karate dari perguruan Shindoka Sumatera Utara (Sumut) mengalami kecelakaan. Dua atlet pun dikabarkan meninggal dunia.

Kecelakaan terjadi di ruas Jalan Exit Tol Padang-Sicincin Kapalo Hilalang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat pada Minggu (7/9/2025) malam.

Dua atlet karate asal Sumut yang meninggal dunia yakni Muhammad Dhijey Lexsie (17) dan Fahri Akbar Assweth (11). Para atlet karate tersebut mengikuti kejuaraan Road to National & Internasional Shukaido Karate Open Series 1 Tahun 2025 yang dilaksanakan di GOR Universitas Negeri Padang pada 5-7 September 2025.(Iqbal/hm17)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN