Saturday, November 1, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

DPRD Tapteng Didesak Bentuk Pansus Usut Dugaan Korupsi Pembangunan Kantor Bupati Mangkrak

Mistar.idJumat, 31 Oktober 2025 21.26
journalist-avatar-top
FM
dprd_tapteng_didesak_bentuk_pansus_usut_dugaan_korupsi_pembangunan_kantor_bupati_mangkrak

Massa mendesak DPRD Tapteng agar membentuk Pansus dugaan korupsi pembangunan kantor Bupati Tapteng yang saat ini mangkrak. (foto: feliks/mistar)

news_banner

Tapteng, MISTAR.ID

Ribuan massa yang datang dari 20 Kecamatan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor DPRD Tapteng, Jumat (31/10/2025).

Kedatangan dari perwakilan warga setiap kecamatan ini adalah mendesak DPRD Tapteng agar membentuk panitia khusus (Pansus) dugaan korupsi pembangunan kantor Bupati Tapteng yang saat ini mangkrak.

Aksi demo ini dipimpin sejumlah aktivis diantaranya, Dennis Simalango, Daniel Lumbantobing, Jimedi Marbun dan mantan anggota DPRD Tapteng, Titian Situmeang.

Dennis Simalango dalam orasinya menyampaikan pembangunan Kantor Bupati Tapteng saat ini kondisinya sudah mangkrak. Maka itu, DPRD Tapteng perlu membentuk Pansus DPRD untuk mengusut dugaan korupsinya.

"Ironisnya, hari ini kesabaran kita diuji oleh kelompok-kelompok premanisme. Kita yang datang tadi dengan tujuan damai dan untuk menyampaikan aspirasi kita, justru dicegat dan dipukuli oleh kelompok-kelompok itu. Perlu diketahui, bahwa pembangunannya sudah menelan biaya puluhan miliar rupiah yang merupakan uang rakyat," ujar Dennis.

Aksi sempat memanas dimana salah seorang anggota DPRD Tapteng Herman Hulu mendatangi massa untuk mewakili DPRD Tapteng, namun massa menegaskan Ketua DPRD Tapteng Ahmad Rivai Sibarani yang harus hadir menemui massa.

"Jangan sok-sok pahlawan kau, kami yang buat kau anggota DPRD, kami yang gaji," teriak salah seorang massa, sembari terlihat Kapolres Tapteng AKBP Wahyu Endrajaya menyarankan Herman Hulu meninggalkan lokasi.

Sementara itu, Daniel Lumbantobing menyampaikan kehadiran warga ke DPRD adalah untuk mengusulkan Pansus kantor Bupati yang anggarannya sangat besar tetapi saat ini sedang mangkrak.

Menurutnya, anggaran yang harusnya bisa untuk memperbaiki sekolah, bisa untuk memperbaiki jalan-jalan rusak, dan menambah saluran irigasi, justru sekarang gedung itu menjadi gedung terbengkalai.

"Duit puluhan miliar telah dihambur-hamburkan, telah diselewengkan menjadi gedung mangkrak yang tidak ada gunanya buat masyarakat Tapteng," ujarnya.

Ia menegaskan Ketua DPRD Tapteng Ahmad Rivai Sibarani supaya hadir menjawab dan menerima perwakilan masyarakat Tapteng, sebab kalau diwakilkan, keputusan ataupun kebijakan yang akan diambil tidak akan dibahas tanpa persetujuan Ketua DPRD.

Kurang lebih satu jam massa menunggu Ketua DPRD Tapteng namun tidak berani menemui massa. Terlihat empat anggota DPRD datang kembali menemui massa diantaranya Antonius Hutabarat.

Namun kehadiran mereka sempat memicu emosi massa yang tetap berharap ketua DPRD yang harus hadir ditengah-tengah pengunjuk rasa. Anggota DPRD Tapteng Antonius menyampaikan, Pansus bisa dibentuk sesuai dengan tatib dua pertiga anggota dewan harus menyetujui.

"Itu Pansus bisa dibentuk harus dihadiri dua pertiga dari jumlah anggota dewan, hanya itu jawaban kami," katanya singkat.

Mendengar jawaban itu, massa memutuskan akan bermalam di depan kantor DPRD Tapteng. Merasa kecewa Ketua DPRD Tapteng tidak hadir, massa sempat memutar rekaman mesra salah satu anggota DPRD Provinsi Sumut dengan salah seorang perempuan yang sempat viral di media sosial.

Hingga berita ini diterbitkan massa masih bertahan hingga saat ini di depan Kantor DPRD Tapteng menunggu kehadiran Ketua DPRD Tapteng Ahmad Rivai Sibarani.

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN