Pematangsiantar, MISTAR.ID

Produsen mobil listrik asal China, Xpeng Inc. (9868.HK), akan menarik sebanyak 47.490 unit sedan listrik P7+ mulai 15 September 2025. Penarikan ini dilakukan karena adanya potensi kegagalan sistem bantuan kemudi (power steering assist), menurut pernyataan resmi dari Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar (SAMR), Jumat (12/9/2025).

Masalah utama terletak pada koneksi kabel longgar di sistem sensor kemudi. Unit yang terdampak adalah model P7+ yang diproduksi antara Agustus 2024 hingga April 2025. Kabel longgar ini dapat menyebabkan sinyal dari sensor kemudi berfluktuasi, yang berpotensi memicu lampu peringatan kerusakan dan menonaktifkan sistem bantuan kemudi.

Reuters melansir, SAMR mengungkapkan bahwa Fluktuasi sinyal sensor dapat menyebabkan sistem mendeteksi kesalahan, memunculkan peringatan, dan mematikan fungsi bantuan kemudi secara otomatis.

Persentase dan Dampak Penarikan

Menurut analisis dari Reuters yang mengutip data penjualan dari Dcar—unit otomotif milik ByteDance—jumlah mobil yang ditarik tersebut mencakup lebih dari 65,5% dari total penjualan model P7+ hingga akhir Agustus 2025. Hal ini menunjukkan bahwa penarikan berdampak besar terhadap portofolio penjualan Xpeng.

P7+ sebagai Penantang Tesla Model 3

Model P7+ mulai dipasarkan sejak November 2024 sebagai salah satu pesaing utama dari Tesla Model 3 (TSLA.O) di pasar mobil listrik China. Dengan harga mulai dari 186.800 yuan (setara sekitar $26.227), sedan listrik ini dengan cepat menjadi salah satu model terlaris dari Xpeng.

Kinerja penjualan Xpeng selama delapan bulan pertama tahun 2025 mencatatkan lonjakan signifikan. Total pengiriman mobil mencapai 271.615 unit, meningkat lebih dari tiga kali lipat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Kurs Referensi: ($1 = 7,1222 yuan China renminbi). (*)