Stok Melimpah Tapi Harga Beras Masih Tinggi di Siantar, Akademisi Bilang Begini

Sidak pasar di Pematangsiantar cegah isu peredaran beras oplosan beberapa waktu lalu. (Foto: Dokumentasi/Mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Tahun ini, harga beras terus merangkak naik bahkan melampaui harga eceran tertinggi (HET) di pasaran, termasuk di Kota Pematangsiantar. HET beras jenis medium Rp13.500 per kilogram tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional RI.
Di sisi lain, tingginya harga terjadi di tengah klaim produksi beras yang melimpah oleh pemerintah. Seperti di Pasar Horas Pematangsiantar, misalnya, harga beras medium jenis IR64 masih berkisar Rp14 ribu sampai Rp14.500 per kilogram. Sementara beras premium jenis Ramos Rp16 ribu per kilogram.
Akademisi dari Universitas Simalungun (USI), Dian Purba, mengatakan pemerintah sebaiknya segera mengatur harga pasar. Pemantauan harga dan ketersediaan beras di pasar tradisional dan ritel modern harus dilakukan secara rutin untuk mengetahui pergerakan harga.
“Pemerintah daerah (Pemda) harus mengawasi seluruh mata rantai pasok, mulai dari petani hingga konsumen, untuk mendeteksi hambatan, asimetri informasi, atau praktik tengkulak yang dapat menaikkan harga secara tidak wajar,” ucapnya saat dihubungi, Rabu (27/8/2025).
Dosen Fakultas Ekonomi itu juga mengatakan Pemko Pematangsiantar bersama Pemprov Sumut perlu mengintegrasikan data ketersediaan pangan, mengidentifikasi daerah yang mengalami kekurangan atau surplus, serta menyelaraskan kebijakan.
“Pemda juga harus mampu memperhatikan strata ekonomi dan sosial para petani lokal,” ujarnya.
“Sehingga lebih berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat dengan cara mengevaluasi kebijakan impor beras untuk melihat dampaknya terhadap harga gabah. Agar dalam mengambil kebijakan tidak tumpang tindih ke depannya,” katanya mengakhiri.
Seperti diketahui, belakangan ini operasi pasar hingga Gerakan Pangan Murah (GPM) terus berlangsung di Kota Pematangsiantar. Namun, harga beras dinilai masih tinggi. Masyarakat berharap harga kebutuhan pokok itu bisa segera turun.
“Harga beras medium Setra Ramos angkat 5 kilogram tadi saya beli Rp74 ribu. Itupun tadi saya nawar sama penjual di Pasar Horas. Masih tinggi dengan harga segitu,” kata Yohana Panggabean, warga Kecamatan Siantar Utara, belum lama ini.
Dia mengaku biasanya beras medium dibelinya di harga Rp60-62 ribu sebelum masa kenaikan harga sekarang ini dengan kemasan yang sama. Ibu tiga anak itu pun menyebut operasi pasar murah yang dilakukan pemerintah tidak banyak mengubah harga beras di pasaran.
Menurutnya, beras program Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) merupakan pilihan masing-masing masyarakat.
Mistar melansir, Mentan Andi Amran mengeklaim saat ini stok beras di Indonesia mencapai 4 juta ton. Ia tak menampik bahwa harga beras di pasaran masih bertahan di atas HET. Ia menyebut hal itu bukan karena serapan Perum Bulog yang terlalu besar, melainkan karena porsi serapan swasta jauh lebih dominan. (jonatan/hm25)
PREVIOUS ARTICLE
Harga Beras di Langkat Turun Rp4.000-Rp10.000 per KarungBERITA TERPOPULER









