Wednesday, June 18, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Rupiah Terus Melemah, Akademisi: Permintaan Valuta Asing Meningkat

journalist-avatar-top
Rabu, 18 Juni 2025 16.32
rupiah_terus_melemah_akademisi_permintaan_valuta_asing_meningkat

Akademisi Universitas Simalungun, Dr Darwin Damanik. (f: abdi/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Nilai tukar rupiah kembali mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pada pembukaan perdagangan, Rabu (18/6/2025) pagi, rupiah tercatat melemah sebesar 13 poin atau 0,08 persen ke level Rp16.303 per dolar AS, dari sebelumnya Rp16.290.

Sehari sebelumnya atau Selasa (17/6/2025), rupiah juga tercatat melemah 34 poin atau 0,21 persen, dibuka pada posisi Rp16.299 per dolar AS.

Akademisi dari Universitas Simalungun, Dr Darwin Damanik, mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah atau depresiasi umumnya terjadi karena meningkatnya permintaan terhadap valuta asing (valas), khususnya dolar AS.

“Kondisi ini menyebabkan nilai tukar rupiah menurun. Dampaknya bisa memicu inflasi, terutama terhadap barang-barang impor,” ujar Darwin, Rabu (18/6/2025).

Menurutnya, Bank Indonesia (BI) akan merespons kondisi ini karena berkaitan langsung dengan stabilitas harga dan inflasi. Salah satu langkah yang dilakukan BI adalah melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang menentukan suku bunga kebijakan sebagai respons terhadap dinamika ekonomi nasional.

“BI pasti akan bertindak cepat, namun dampaknya ke daerah seringkali terasa lebih lambat. Padahal, transaksi ekonomi di daerah seluruhnya menggunakan rupiah, jadi pelemahan ini akan langsung mempengaruhi daya beli masyarakat dan pelaku ekonomi lokal,” ucapnya.

Darwin juga menyoroti perbedaan respon antara pusat dan daerah terhadap fluktuasi ekonomi. Menurutnya, daerah cenderung merespons lebih lambat dibandingkan dengan negara atau wilayah lain yang memiliki sistem penyesuaian ekonomi lebih cepat. (abdi/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN