Program MBG Belum Berdampak Terhadap Harga Sayur Mayur di Pasar Toba

Cabai merah keriting yang dijual pedagang di Pasar Porsea. (foto: nimrot/mistar)
Toba, MISTAR.ID
Dampak program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah berlangsung di beberapa kecamatan di Kabupaten Toba seperti, Kecamatan Porsea, Silaen dan Balige belum mampu mempengaruhi fluktuasi kenaikan harga sayur mayur di pasar, misalnya cabai dan bawang merah.
Pedagang di pasar tradisional Kecamatan Silaen, Meri Sinambela, mengatakan program MBG tak berdampak kepada mereka, karena pengelola MBG tidak pernah berbelanja kepada pedagang.
"Entah darimana mereka belanja sayur mayur untuk kebutuhan dapur seperti, cabai, bawang dan lainnya. Jika dikatakan dari petani di Silaen petani cabai, buah dan sayur mayur lainnya, sangat minim di kecamatan ini," ujarnya.
Selain itu, Meri juga menganggap tidak terjadi lonjakan harga jika pengelola MBG belanja langsung dari para petani. Bahkan, kata dia, saat ini harga cabai lambat laun mencapai harga terendah yaitu Rp40.000 dan tertinggi Rp50.000 per kilogram.
"Jadi bukan karena mereka belanja ke petani lantas harga cabai turun karena stok yang ada di petani tidak terpenuhi untuk kami pedagang. Kemarin naiknya harga cabai merah keriting hingga Rp100.000 per kilogram dampak dari kemarau yang berkepanjangan dan tidak ada kaitan dengan program MBG," ucapnya.
Hal yang sama disampaikan pedagang di pasar tradisional Porsea, Gabriel, yang menyebut justru semakin banyaknya dibuka dapur MBG, harga cabai dan bawang merah mengalami penurunan yang lumayan fantastis di pasar Porsea, Kabupaten Toba.
"Saat ini harga cabai merah keriting turun drastis mencapai Rp50.000 dari Rp100.000 menjadi Rp50.000 per kilogram dan bawang merah sempat harga tertinggi Rp60.000 turun menjadi Rp30.000 per kilogram," ujar Gabriel, Sabtu (8/11/2025). (hm24)
BERITA TERPOPULER






















