Medan, MISTAR.ID

Kepala Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah I Medan, Ridho Pamungkas, menjelaskan bahwa perbedaan antara beras premium dan medium bukan terletak pada bahan baku, melainkan di proses pengolahan di kilang.

Ridho memaparkan, setiap kilang beras umumnya memiliki dua mesin utama. Mesin pertama berfungsi mengolah gabah menjadi beras, sedangkan mesin kedua digunakan untuk menyortir dan membersihkan beras tersebut.

“Beras yang didatangkan dari Jawa atau Sulawesi akan masuk ke satu kilang. Kemudian, beras-beras ini akan digabungkan atau dioplos,” ujarnya, Jumat (8/8/2025).

Menurutnya, beras premium memerlukan biaya produksi lebih besar karena melalui proses yang lebih panjang, meliputi penyortiran, pembersihan, dan penyesuaian kadar pecah (broken) secara lebih detail.

“Semakin panjang prosesnya, kualitas berasnya menjadi semakin bersih,” kata Ridho.

Ia menambahkan, KPPU memandang praktik ini sebagai logika produksi beras yang wajar. Ridho juga menyinggung wacana pemerintah untuk menghapus kategori beras medium dan premium, karena kerap membingungkan konsumen.

“Rasa berasnya sama, hanya berbeda pada tingkat kebersihan atau kadar pecahnya. Ini yang membuat rancu,” ucapnya. (amita/hm16)