Mantan PMI Asal Binjai Terima Bantuan Usaha dari BP2MI, Rintis Usaha Roti

Prosesi penyerahan bantuan dari BP2MI kepada mantan PMI di Binjai. (foto:diskominfo/mistar)
Binjai, MISTAR.ID
Eliza Hafni Nasution, seorang mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kota Binjai, menerima bantuan usaha dari pemerintah melalui Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Provinsi Sumatera Utara.
Bantuan tersebut diserahkan secara langsung di kediaman Eliza yang beralamat di Perumahan Griya Pondok Sahabat Madani, Blok AB No. B3, Jalan Umar Baki, Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, Jumat (8/8/2025) siang.
Bantuan yang diberikan berupa satu unit oven gas pemanggang kue/roti (Gas Oven 3 Deck 6 Trays). Usai menyelesaikan masa kerjanya di luar negeri, Eliza kini merintis usaha roti rumahan yang menjadi sumber penghasilan barunya.
Dalam sambutannya, Direktur Kewirausahaan dan Pengembangan Usaha Produktif Kementerian Ketenagakerjaan/BP2MI, Sukarman, menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap pengembangan usaha para mantan PMI agar dapat mandiri secara ekonomi di tanah air.
“Kami berharap para PMI yang telah kembali dapat mengembangkan usahanya dari skala mikro menjadi makro, menciptakan lapangan kerja baru, serta berkontribusi dalam peningkatan perekonomian daerah. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan program ini,” ujar Sukarman.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Binjai, Hasanul Jihadi, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, mengucapkan selamat kepada Eliza atas bantuan yang diterima. Ia berharap usaha roti yang dirintis dapat berkembang pesat dan memberi manfaat lebih luas, tidak hanya bagi keluarga tetapi juga bagi masyarakat sekitar.
“Pemerintah Kota Binjai berkomitmen penuh untuk meningkatkan kesejahteraan para PMI, baik yang masih bertugas di luar negeri maupun yang telah kembali ke kampung halaman. Kami terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk BP2MI dan kementerian terkait, untuk memastikan para PMI mendapatkan pelatihan, modal usaha, dan pendampingan yang dibutuhkan,” tutur Hasanul.
Program ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah dalam memberdayakan mantan pekerja migran agar dapat menjadi pelaku usaha produktif di dalam negeri, sekaligus meningkatkan kemandirian ekonomi daerah. (bayu/hm27)
PREVIOUS ARTICLE
KAI Sumut Angkut 55,8 Ton Barang pada Juli 2025, Naik 21 Persen