IHSG Menguat 1% ke 7.869, Dekati Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Ilustrasi pergerakan saham pada IHSG. (foto:medcom/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren penguatan dan kian mendekati rekor tertinggi sepanjang masa.
Pada pembukaan perdagangan, Rabu (13/8/2025), IHSG berada di posisi 7.846,12. Mengacu data RTI hingga pukul 09.11 WIB, IHSG melonjak 70,55 poin atau 0,91% ke level 7.862,25.
Sebanyak 303 saham emiten menguat, 136 saham melemah, dan 204 saham stagnan. Nilai transaksi tercatat Rp2,33 triliun dengan volume 3,97 miliar saham.
Kinerja Perdagangan Pagi
Pada pukul 09.10 WIB, IHSG menguat 1% ke level 7.869,17. Kapitalisasi pasar naik menjadi Rp14.140 triliun. Sebanyak 318 saham menguat, 157 melemah, dan 476 stagnan dengan nilai transaksi Rp2,4 triliun dari 4 miliar saham.
Lima saham menjadi incaran investor, yaitu TLKM, BBRI, BBCA, BMRI, dan AMMN. TLKM memimpin dengan kenaikan 6,6% ke level 3.390 dan nilai transaksi Rp312,8 miliar. BBRI menguat 0,5% dengan nilai transaksi Rp261,8 miliar, sedangkan BMRI naik 0,6% ke 4.940 dengan nilai transaksi Rp191,6 miliar.
Faktor Pendorong IHSG
Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, menyebut ada tiga faktor utama yang mendorong penguatan IHSG:
- Penundaan kesepakatan yang seharusnya terjadi hari ini selama 90 hari.
- Potensi penurunan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed) yang semakin besar, meski data inflasi masih dinantikan.
- Arus modal asing (capital inflow) yang berlanjut masuk ke pasar.
- Capital inflow pada Selasa (12/8) tercatat Rp2,20 triliun, terbesar sejak 29 Juni lalu.
Analisis Teknikal dan Sentimen Global
Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji, menilai IHSG berpeluang melanjutkan tren naik (uptrend) dengan indikator RSI yang hampir membentuk pola golden cross.
Sentimen positif juga datang dari rencana pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Alaska pada 15 Agustus 2025 untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
Selain itu, The Fed berpotensi menurunkan suku bunga dua kali pada September dan Desember 2025.
Data inflasi AS Juli 2025 yang lebih baik dari perkiraan juga membuka peluang penurunan suku bunga bulan depan. Momentum ini dinilai dapat mendorong IHSG mendekati level psikologis 8.000 menjelang peringatan HUT ke-80 RI, terlebih dengan potensi inflow asing yang berlanjut pada rebalancing indeks MSCI Agustus 2025.
Pembukaan Perdagangan
Pada awal perdagangan hari ini, IHSG menguat 54,39 poin atau 0,70% ke 7.846,09. Indeks LQ45 juga naik 7,51 poin atau 0,91% ke 830,77, menandakan sentimen positif di saham-saham unggulan. (**/hm16)
NEXT ARTICLE
Harga Cabai dan Bawang di Medan Fluktuatif