Batu Bara, MISTAR.ID

Bupati Batu Bara, Baharuddin Siagian memaparkan lima persoalan krusial yang menjadi prioritas pembangunan daerah saat menghadiri pelantikan DPD Pujakesuma, Senopati, dan Srikandi Pujakesuma di Aula Kantor Bupati, Senin (5/5/2025).

Dalam sambutannya, Baharuddin mengatakan belum adanya ikon ibu kota Batu Bara, Lima Puluh. Kota administratif ini masih sempit, hanya sekitar 150 hektare, dan kerap macet karena akses jalan yang terbatas.

“Lima Puluh akan menjadi perhatian khusus. Kita butuh identitas dan tata ruang yang layak sebagai ibukota,” tegasnya.

Persoalan kedua adalah dugaan pungutan liar di BKPSDM terkait kenaikan pangkat ASN. Menanggapi rekomendasi Pansus DPRD, Baharuddin menyatakan akan bertindak tegas.

“Kalau ada yang bisa dibuktikan, tangkap dan laporkan. Saya tidak bisa disogok,” ujarnya dengan nada geram.

Bupati juga menyentil tingginya angka rujukan dari RSUD H. OK Arya Zulkarnain. Ia menargetkan RSUD menjadi rumah sakit rujukan, terutama untuk layanan obgyn.

“Kita akan lengkapi alat dan tenaga medis, dan evaluasi siapa yang sering merujuk tanpa alasan kuat,” ujar Bahar.

Infrastruktur jalan juga tak luput dari perhatian. Baharuddin menyebut telah menginstruksikan Bappelitbangda mengupayakan program Inpres Jalan Desa (IJD) demi perbaikan menyeluruh dalam lima tahun ke depan.

Masalah kelima adalah stagnasi UMKM. Untuk itu, ia mengusulkan agar Pemkab diberi kewenangan mengelola Pelabuhan Pangkalan Dodek dan Pelabuhan Ujung Bom. “Jika dikelola daerah, pelabuhan ini bisa mendongkrak ekonomi dan UMKM lokal,” katanya optimis.

Menutup sambutan, Baharuddin mengapresiasi pelestarian budaya Jawa oleh Pujakesuma. Ia berharap paguyuban tersebut menjadi organisasi modern yang tetap menjunjung tinggi nilai tradisi dan kebersamaan.

Pelantikan DPD Pujakesuma turut menetapkan Hadi Suriono sebagai Ketua Umum, dr. Buang Suardi sebagai Ketua Harian, Rohimin sebagai Sekretaris, dan Nurhadi sebagai Bendahara. (ebson/hm25)