Thursday, April 24, 2025
home_banner_first
TAPANULI BAGIAN TENGAH

Barus Dihantam Banjir, Berikut Langkah Bupati Masinton

journalist-avatar-top
Kamis, 17 April 2025 14.01
barus_dihantam_banjir_berikut_langkah_bupati_masinton_

Bupati Tapteng, Masinton Pasaribu saat meninjau Sungai Aek Sirahar yang meluap dan merendam rumah warga di Kecamatan Barus. (f:feliks/mistar)

news_banner

Tapteng, MISTAR.ID

Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Masinton Pasaribu bersama Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara (Sumut) turun meninjau tiga lokasi yang terdampak bencana banjir di Kecamatan Kolang, Pasaribu Tobing dan Kecamatan Barus.

Seperti diketahui hujan mengguyur Kabupaten Tapteng mulai Selasa 15 April 2025 malam hingga Rabu 16 April 2025, mengakibatkan bronjong pembatas sungai jebol di Desa Kinali dan Desa Ujung Batu, mengakibatkan ratusan rumah warga terendam air.

Adapun lokasi yang ditinjau Bupati, Kelurahan PO Hurlang Kecamatan Kolang, Desa Suka Maju Kecamatan Pasaribu Tobing serta Desa Kinali, Desa Bungo Tanjung Kecamatan Barus.

Selama melakukan peninjauan terlihat Masinton menyapa warga dan memberikan semangat agar tetap bersabar serta mengutamakan kesehatan.

Masinton mengatakan, kehadirannya bukan cuma meninjau. Ia juga turut membawa Dinas PUPR Provinsi Sumut untuk diajak kerja sama mencari solusi, saling bantu dan saling mendukung untuk mengatasi persoalan banjir di Barus.

“Karena wilayah sungai ini tanggungjawab provinsi, kabupaten hanya memfasilitasi. Kita akan kaji penanganannya, terutama jenis tanggulnya, apakah nanti model sheet pile (turap) atau tanggul model lain untuk bisa mencegah banjir,” ujar Masinton, Kamis (17/4/2025).

Ia menjelaskan, penanganan banjir ini akan butuh waktu dan proses, tentunya Pemkab Tapteng akan serius memproses ini dengan membuat kajian jenis tanggul yang tepat agar warga tidak kebanjiran.

“Kalau kondisi sekarang, dari BPBD dan dinas terkait akan membantu dan melayani warga yang terdampak banjir terlebih dulu,” katanya.

Sedangkan untuk fisiknya, lanjut politisi PDIP itu, nanti akan dikaji dulu, kalau jenisnya tanggul tentu harus membangun di atas sungai.

“Sebenarnya, bagian kiri dan kanan sungai itu ada areal yang harus dikosongkan untuk dikelola pemerintah atau Negara. Jadi tidak harus ganti rugi, masyarakat harus mau gotong royong sama-sama,” kata Masinton.

Sementaa itu, perwakilan Dinas PUPR Provinsi Sumatra Utara UPT Sibolga Ronald Sibuea, mengatakan dari dulu pihaknya sudah membuat beragam konstruksi untuk mengatasi banjir di Sungai Aek Sirahar Barus.

“Ada bronjong dan lainnya, terakhir kita juga membangun blok beton. Tapi memang Sungai Aek Sirahar ini ngeri-ngeri sedap, semua yang kita bangun dihajar juga,” ujar Ronald Sibuea.

Ia menjelaskan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Bupati Tapteng, Masinton Pasaribu, dan mungkin nanti akan diarahkan ke Balai Besar Wilayah Sungai (BWS) karena Provinsi Sumut terbatas dananya.

“Menjawab keinginan warga agar pemerintah membangun tanggul Sungai Aek Sirahar, maka warga harus bersedia membebaskan lahannya yang berbatas langsung dengan sungai,” katanya. (feliks/hm17)

REPORTER: