Tanggapan Pemilik Toko Jalan Merdeka Soal Perpindahan Lapak Pedagang Gedung IV


Deretan tenda pedagang eks Gedung IV Pasar Horas di bahu Jalan Merdeka, Siantar Barat. (f: dok/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Wacana pemindahan lapak pedagang eks Gedung IV Pasar Horas ke Jalan Merdeka bawah mendapat sorotan dari pemilik toko sekitar lokasi. Pergeseran puluhan pedagang dari lokasi lama itu dinilai tidak menjadi jalan keluar, justru menimbulkan masalah baru.
Salah seorang pemilik toko grosir, MY ditemui, Senin (24/3/2025), mengaku sudah mendapat informasi tentang rencana tersebut. Penempatan pedagang di pelataran ruko mereka dikhawatirkan mengganggu aktivitas jual beIi.
Ia merasa pemilihan lokasi yang tetap menggunakan bahu jalan dan menutup akses masuk toko mereka akan menimbulkan masalah baru. "Kenapa harus di depan toko kami? Kan masih banyak lokasi lain yang gak mengganggu," kata pria 50 tahun ini.
Dikatakan dia, sejak pedagang eks Gedung IV ditempatkan di bahu jalan, air bekas cucian barang dagangan kerap mengalir ke depan toko nya. Bahkan, terkadang aliran air itu menimbulkan bau yang tidak sedap.
"Apalagi kalau mereka di depan sini jualan, bisa-bisa pembeli kami malas datang," ujarnya.
Bukan tidak simpati, MW berujar para pemilik toko juga butuh kenyamanan berjualan. Sama seperti pedagang Pasar Horas, dia mengaku pendapatan setiap harinya menurun sejak peristiwa kebakaran tahun lalu.
"Kami pun sering juga membeli bahan makanan dari mereka, karena memang dekat, bisa jalan kaki. Tapi kami juga harus diperhatikan lah, takutnya terkesan kumuh nanti depan toko ini," ucapnya.
Hingga saat ini, para pemilik toko belum mendapat informasi resmi dari pemerintah maupun Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PD PHJ). Ketika waktunya tiba, MW akan menyampaikan protes nya ke petugas yang datang.
"Biasanya ada diminta masukan, nanti saya akan sampaikan," katanya.
Sementara itu, pemilik toko lainnya Aswin menanggapi santai rencana perpindahan pedagang tersebut. Dia merasa tidak keberatan lapak-lapak jualan akan berjejer di depan toko nya.
"Kalau rapi dibuat tidak masalah, asalkan akses masuk ke toko kami disisihkan. Tidak harus lebar, cukup untuk pejalan kaki saja sudah cukup," ucapnya.
Selain itu, Aswin juga meminta agar para pedagang juga memperhatikan kebersihan dagang mereka. Kemudian jika lapak tutup, barang-barang juga disusun rapi. "Jangan becek lah. Kotor jadinya kelihatan, padahal kita kan sama-sama menjual makanan," tuturnya. (gideon/hm24)
PREVIOUS ARTICLE
Wawako Herlina Instruksikan Tak Ada Pungli di Pemko Siantar