Wednesday, March 26, 2025
home_banner_first
SIANTAR

Tiba di Siantar, Patung Raja Sang Naualuh Berbahan Perunggu Dipasang secara Bertahap

journalist-avatar-top
Senin, 24 Maret 2025 15.17
tiba_di_siantar_patung_raja_sang_naualuh_berbahan_perunggu_dipasang_secara_bertahap

Patung Sang Naualuh dipindahkan menggunakan crane. (f:jonatan/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Patung Raja Siantar XIV Sang Naualuh Damanik tiba di Kota Pematangsiantar dari Yogyakarta, Senin (24/3/2025). Pemasangan patung berbahan perunggu itu direncanakan secara bertahap menggunakan crane (mesin pemindah material berat).

"Untuk hari ini pemasangan diagendakan kaki sampai pinggang," ucap Humas Pembangunan Monumen Sang Naualuh, Sahat Silalahi saat ditemui di lokasi, Senin (24/3/2025).

Sahat menyebut patung akan dicor dengan penyangga yang lebih dulu dibangun. Sebelum dipasang, Yayasan Sang Naualuh bersama jajaran Pemko Pematangsiantar dan Partuha Maujana Simalungun serta tokoh masyarakat lainnya akan melaksanakan ritual.

Dia merinci patung Sang Naualuh memiliki ketinggian 8 meter dengan penyangga tinggi 4 meter. Proses finishing ditargetkan selesai pada 13 April 2025.

"Total ketinggian 12 meter. Untuk pemasangan pinggang ke atas, beberapa hari lagi dilaksanakan," ujarnya.

Sahat menuturkan patung juga disiapkan menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Pematangsiantar ke-154 pada 24 April mendatang. Dia berharap dengan monumen tersebut masyarakat dapat memahami sejarah Pematangsiantar.

"Dan tolong kita ingat secara bersama, patung ini bukan untuk disembah. Ini merupakan simbolis, karena kita mengapresiasi kepada pembentuk Kota Pematangsiantar. Masyarakat masih minim mengetahui siapa raja Siantar itu," katanya.

Diketahui, Sang Naualuh Damanik adalah Raja Siantar XIV (ke-14) yang dibuang Belanda ke Bengkalis. Sejarah mencatat, dia pernah memerintah Kerajaan Siantar dari tahun 1882-1904. Selama kepemimpinannya, Raja Sang Naualuh gigih berjuang menentang penjajahan Belanda, baik secara fisik maupun secara politis.

Akibat perlawanan dan penolakannya menandatangani tanda takluk kepada Belanda yang dikenal dengan Korte Verklaring (perjanjian pendek) akhirnya, ia ditangkap penjajah Belanda pada 1904. Selain dicintai rakyatnya, Raja Sang Naualuh merupakan perintis pembangunan Kota Pematangsiantar-Simalungun.

Mamukkah Horja pembangunan monumen sebelumnya digelar di Jalan Sang Naualuh, Kota Pematangsiantar, yang berdekatan dengan Taman Makam Pahlawan (TMP) dan Ramayana Department Store, pada Kamis (29/8/2024). (jonatan/hm18)

REPORTER:

RELATED ARTICLES