Pematangsiantar, MISTAR.ID

Kematian pemimpin umat Katolik seluruh dunia, Paus Fransiskus, Senin (21/4/2025), mengejutkan banyak tokoh agama di Indonesia, salah satunya Ephorus Emeritus HKBP Pdt. Dr. Robin Butarbutar.

Mistar telah meminta izin mengutip pernyataan Pdt. Robin dari laman Facebook-nya. Pdt. Robin menyebut karena begitu besarnya kasih Paus Fransiskus pada umat yang ia pimpin, sampai ia terakhir menyapa umat Katolik pada Minggu (20/4/2025), saat perayaan Kebangkitan Yesus Kristus.

"Perayaan Kebangkitan Yesus (Paskah) sepertinya meyakinkan Paus meninggalkan dunia ini dan menyerahkan gereja yang ia pimpin dengan setia kepada Kristus yang sudah bangkit dan bertahta di atas segala tahta, yang menghadapi berbagai kesulitan dalam membaharui dirinya, hingga ia harus melalui perawatan terhadap berbagai penyakit di dalam tubuhnya pada usia tua. (Bagi kita pengikut Yesus, termasuk sang Paus, kebangkitan Yesus adalah buah sulung kebangkitan kita. Tidak perlu takut meninggal)," tulis Pdt. Robin.

Dia memuji Paus Fransiskus yang menyempatkan diri menyampaikan pesan nabiah kepada Wakil Presiden Amerika, J. D. Vance, tentang penderitaan banyak orang di Gaza, Palestina.

"Kita ikut berduka. Kiranya Tuhan Yesus Raja Gereja menghibur seluruh umat Katolik di seluruh dunia, memampukan gereja ini menghadapi masa duka ini, dan berdoa untuk hikmat dalam pencarian penggantinya," kata Pdt. Robin.

Seperti diketahui, pemimpin tertinggi umat Katolik Paus Fransiskus meninggal dunia di usia 88 tahun, Senin (21/4/2025), pukul 07.35 waktu Roma.

Kabar duka ini serasa mengejutkan mengingat pada perayaan Paskah, Minggu (20/4/2025), Paus masih sempat menyapa umat yang datang ke Basilika St. Petrus dan memberikan kotbah Paskah.

Pada perayaan Paskah di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Paus Fransiskus memberikan pesan tentang toleransi terhadap orang lain. Dia bahkan menyerukan gencatan senjata di Gaza. Hal itu dikatakan Paus lewat pesan Paskah yang dibacakan seorang rekannya dari balkon Basilika. []