Friday, April 25, 2025
home_banner_first
MEDAN

Semangat Tak Pernah Pudar, Lasdi Mampu Nafkahi dan Sekolahkan 5 Anak dari Menjahit Sepatu

journalist-avatar-top
Sabtu, 8 Juni 2024 17.04
semangat_tak_pernah_pudar_lasdi_mampu_nafkahi_dan_sekolahkan_5_anak_dari_menjahit_sepatu

semangat tak pernah pudar lasdi mampu nafkahi dan sekolahkan 5 anak dari menjahit sepatu

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Meski tak lagi muda, Lasdi alias Tuan Syekh tetap semangat menekuni profesinya sebagai tukang jahit sepatu. Di tengah kemajuan zaman dan semakin canggihnya produsen sepatu, ia mengaku semakin sedikit orang yang datang untuk memperbaiki sepatu maupun sandal.

Biar pun begitu, ia tak patah semangat, karena Lasdi yakin akan adanya pertolongan Tuhan. Sehingga ia tetap membuka usahanya di Jalan Menteng VII, Kelurahan Medan Tenggara, Kecamatan Medan Denai, persis di depan Masjid Amal Muslimin.

Nama Tuan Syekh melekat padanya lantaran Lasdi dikenal dengan seorang yang rajin berdakwah.

Baca juga: Forza, Film Berkisah Mimpi Anak Bali Jadi Pesepak Bola Profesional

“Karena kita sesama manusia punya tugas untuk saling mengingatkan perkara agama. Mengingatkan untuk melakukan yang baik dan menjauhi yang buruk. Terus teman-teman kasi saya gelar itu,” tuturnya saat disambangi mistar.id, Sabtu (8/6/24).

Kegiatan menjahit sepatu itu sudah digeluti Lasdi selama 8 tahun belakangan. Sebelumnya, Lasdi bekerja sebagai tukang ukir kayu (mebel) selama 15 tahun. Namun akibat persaingan, perusahaan tempatnya bekerja harus gulung tikar.

“Dulu kerja di mebel, ikut orang juga. Karena tutup, saya beralih ke jahit sepatu ini,” ujar pria berusia 55 tahun itu.

Ayah 5 anak itu mengungkapkan, ia hanya memasang tarif Rp15.000 hingga Rp20.000 untuk menjahit sandal maupun sepatu.

Dari pekerjaannya tersebut, Lasdi mengaku pendapatannya sehari-hari tak menentu, mulai Rp50 ribu hingga Rp80 ribu. Tak jarang juga, Lasdi harus pulang dengan tangan kosong karena tidak ada konsumen.

Baca juga: Fokus Lensa : Berkeliling Menjajakan Barang Dagangan

“Sekitar segitu lah, di bawah seratus ribu. Kadang ya nggak ada juga,” ucapnya sambil tersenyum.

Meski berdomisili di Jalan Pertahanan, Patumbak Kampung, Deli Serdang, tak jarang Lasdi tidur di Masjid Amal Muslimin karena berbagai hal.

“Kalau hujan atau ada halangan lain, saya tidur di Masjid. Kadang pulang ke rumah mertua di Patumbak,” lanjutnya.

Untuk menambah penghasilan, Lasdi pun mengajar ngaji di Masjid Amal Muslimin. Selain itu, Lasdi juga menjadi bilal jenazah bagi warga yang bermukim tidak jauh dari masjid tersebut.

Pengetahuannya sebagai bilal mayit membuat Lasdi sempat mendapat gaji dari pemerintah Kota Medan. Kini, Lasdi mengaku sudah tidak mendapat bantuan itu lagi.

“Dulu ada bantuan dari Pemko Medan. Memang nggak banyak, tapi alhamdulillah bisa membantu juga. Udah 2 tahun ini saya nggak dapat lagi karena nggak ada yang ngurus. Kemarin itu ada yang ngurusin, ini yang ngurusin udah meninggal,” ucapnya.

Baca juga: Mengukir Karya dengan Cahaya, Usaha Lighting Panggung Cerahkan Masa Depan

Pun begitu, Lasdi mengaku tetap menjalankan rutinitasnya mengajar ngaji anak-anak yang tinggal di seputaran Masjid.

“Insyaallah saya tetap mengajar. Untuk bilal mayit juga tetap saya jalankan,” lanjutnya.

Kerja kerasnya tersebut membuat Lasdi mampu menyekolahkan anak-anaknya. Meski berbagai tantangan harus dihadapi, Lasdi yakin sepenuhnya bahwa Tuhan tidak akan membiarkannya dalam kesusahan.

“Saya tunggu pertolongan Allah, karena rezeki yang nggak disangka-sangka itu pasti ada,” ujarnya.

Terkait bantuan pemerintah, Lasdi tak menampik jika dirinya menerima Program Keluarga Harapan (PKH). Meski tidak banyak, Lasdi bersyukur dan merasa terbantu.

Baca juga: Teknologi Digital Turunkan Omzet Usaha Percetakan

“Alhamdulillah dapat, sudah 4 tahun belakangan ini saya terima bantuan PKH berbentuk sembako,” jawabnya.

Lasdi berharap, ke depan anak-anaknya bisa terus melanjutkan sekolah hingga ke tingkat perguruan tinggi. Walaupun dengan keterbatasan pendapatan, Lasdi mengaku tidak khawatir, apalagi mengeluh.

“Tetap maksimalkan hidup dengan terus berikhtiar. Jangan lupa memohon kepada Sang Pencipta. Lalu yakinlah dengan pertolongan-Nya. Karena kalau kita yakin, kita akan lebih mudah. Itu saja yang saya pegang. Insyaallah anak-anak saya bisa bersekolah sampai kuliah,” tegasnya. (putra/hm17)

REPORTER: