Pentingnya Pembelajaran Berbasis Pemecahan Masalah untuk Hadapi Krisis Lingkungan
Pentingnya Pembelajaran Berbasis Pemecahan Masalah Untuk Hadapi Krisis Lingkungan
Medan, MISTAR.ID
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumatera Utara (Sumut), Rianda Purba, menekankan pentingnya institusi pendidikan mulai mengembangkan metode pembelajaran berbasis pemecahan masalah.
Hal ini, sebutnya, dapat merangsang peserta didik untuk berpikir kritis dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan dampaknya terhadap kehidupan manusia dan lingkungan.
Kemudian, lanjutnya, menjadikan kearifan lokal dalam hal tata kelola lingkungan hidup masuk sebagai pembelajaran tambahan di dunia Pendidikan.
“Lalu, mengintegrasikan kearifan lokal dengan pengetahuan ilmiah modern ke dalam pembelajaran di institusi pendidikan yang berorientasi dan berwawasan lingkungan hidup – ekologis,” katanya kepada mistar.id, Jumat (3/1/25).
Baca juga: Walhi Sumut Sebut Illegal Logging Pemicu Banjir Bandang di Tapsel
Menurut Rianda, pengajaran yang melibatkan kearifan lokal yang berhubungan dengan ekologi dan pengetahuan ilmiah modern akan membentuk pemahaman yang komprehensif mengenai lingkungan hidup.
Aktivis lingkungan ini berharap, pendidikan lingkungan hidup dapat menjadi bagian dari perubahan dalam membangun peradaban bangsa Indonesia yang ekologis.
Rianda juga berharap, agar pendidikan lingkungan hidup, khususnya di tingkat dasar, tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga dapat diterapkan menjadi budaya dan gaya hidup sehari-hari.
“Contoh, membiasakan peserta didik membawa tumbler minuman, mengurangi penggunaan plastik dan perilaku bersih, dan lain sebagainya,” sebutnya.
Baca juga: Walhi Minta Pemerintah Lebih Serius Atasi Masalah Lingkungan di Sumut
Selain itu, Rianda juga mengusulkan agar sekolah melibatkan siswa dalam aksi peduli lingkungan, baik di dalam maupun luar sekolah.
“Kemudian untuk membangun karakter yang berwawasan lingkungan, institusi pendidikan dapat membiasakan peserta didik untuk melakukan pengamatan lingkungan dan sosialisasi dengan masyarakat sekitar,” tutupnya. (susan/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Zhao Lusi Ungkap Perjuangan Melawan Depresi dan Kekerasan Fisik