BPS Sumut: Nilai Tukar Petani pada Februari 2025 Turun


Kepala BPS Provinsi Sumut, Asim Saputra. (f: amita/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Februari 2025 turun 0,02 persen menjadi 144,96 dibanding Januari 2025.
Kepala BPS Provinsi Sumut, Asim Saputra, mengatakan terdapat tiga subsektor yang menyebabkan penurunan tersebut.
"Hortikultura turun 0,80 persen, tanaman perkebunan rakyat 0,27 persen, peternakan 0,72 persen, dan subsektor perikanan bidang budidaya ikan 0,20 persen," katanya di Gedung BPS Sumut Jalan Asrama No.179, Dwikora, Kecamatan Medan Helvetia, Selasa (4/3/2025).
Selain penurunan, NTP juga naik di sejumlah subsektor, yaitu tanaman pangan 1,16 persen, perikanan 0,72 persen terutama nilai tukar nelayan yang meningkat 0,96 persen.
Adapun indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penurun 0,09 persen menjadi 175,07.
"Hortikultura turun 0,85 persen, tanaman perkebunan rakyat 0,34 persen, peternakan 0,84 persen," ucapnya.
It mengalami kenaikan di subsektor tanaman pangan sebesar 1,09 persen dan perikanan 0,71 persen.
Selanjutnya, indeks harga yang dibayar petani (Ib) juga turun 0,07 persen menjadi 120,73, dipengaruhi oleh empat sektor.
"Tanaman pangan turun 0,07 persen, hortikultura 0,05 persen, tanaman perkebunan rakyat 0,06 persen, dan peternakan 0,12 persen," ujarnya.
Sedangkan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Sumut pada Februari 2025 mengalami penurunan 0,17 persen menjadi 144,78 persen dibanding bulan sebelumnya.
"NTUP adalah perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (it), dibanding dengan indeks yang dibayar petani (ib) terkait biaya produksi dan penambahan pada produk," tuturnya.
Diketahui, NTUP It sebesar 175,01 persen dan Ib 120,73 persen. Indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 120,88 persen.
"Untuk NTUP, secara subsektor naik pada tanaman pangan sebesar 1,02 persen, perikanan 0,61 persen yang terjadi pada tangkapan nelayan 0,89 persen," katanya.
Namun, terdapat beberapa subsektor yang mengalami penurunan, yaitu hortikultura 1,01 persen, tanaman perkebunan rakyat 0,49 persen, peternakan 0,64 persen, dan budidaya ikan 0,41 persen.
"Maka disimpulkan, NTUP di Sumut mengalami penurunan sebesar 0,17 persen," ucapnya. (amita/hm20)