Saturday, July 12, 2025
home_banner_first
SUMUT

Tuntutan Pensiunan Eks PTPN2 akan Dibawa ke Holding Jakarta

journalist-avatar-top
Rabu, 9 Juli 2025 17.36
tuntutan_pensiunan_eks_ptpn2_akan_dibawa_ke_holding_jakarta

Region Head PTPN1 Regional 1, Didik Prasetyo memeluk salah satu purnakarya di halaman kantornya. (foto: sembiring/mistar)

news_banner

Deli Serdang, MISTAR.ID

PTPN 1 Regional 1 akan membawa tuntutan para purnakarya (pensiunan eks PTPN2) kepada PTPN 1 di Jakarta untuk menjadi bahan masukan dan pertimbangan, agar mendapat jalan penyelesaian yang bisa diterima pihak purnakarya.

Itu diungkapkan Region Head PTPN 1 Regional 1, Didik Prasetyo menanggapi tuntutan para pensiunan yang selama ini mereka nilai belum dipenuhi oleh perusahaan perkebunan negara tersebut. Para purnakarya merupakan pensiunan yang pernah mengabdi di lingkungan PTPN 2 (sebelum dilebur menjadi PTPN 1 Regional 1).

"Saya prihatin dan akan mencoba mencari akar masalah kenapa hal itu bisa terjadi. Namun sejak awal tahun 2024, PTPN 2 sudah tidak ada lagi karena sudah disatukan dengan delapan PTPN lain ke dalam entitas baru, yakni PTPN 1 yang berpusat di Jakarta,” kata Didik.

Karena itu, lanjutnya, PTPN 1 Regional 1 tidak mempunyai wewenang untuk membuat putusan terkait tuntutan yang disampaikan para purnakarya.

“Saya paham dengan apa yang dirasakan para purnakarya. Dan saya akan berusaha secara maksimal untuk menyampaikannya ke kantor pusat PTPN 1 dan Holding PTPN di Jakarta,” ucap Didik, Rabu (9/7/2025).

Sebagai pimpinan utama di PTPN 1 Regional 1, Didik menghargai apa yang disampaikan para purnakarya, selaku orang yang telah mengabdi selama puluhan tahun di lingkungan PTPN 2 dulunya.

Dirinya juga berterima kasih, karena dalam penyampaian aspirasinya, para purnakarya mampu menjaga kondusifitas, sehingga dialog yang dilakukan berjalan dengan penuh rasa kekeluargaan.

Diberitakan sebelumnya, pensiunan karyawan PTPN 1 Regional 1 (d/h PTPN 2) melakukan aksi damai di kantor PTPN 1 Regional 1 Tanjung Morawa, Selasa (8/7/2025).

Para pensiunan menyampaikan sejumlah tuntutan yang selama ini mereka nilai belum dipenuhi oleh perusahaan. (sembiring/hm16)



REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN