Tinjau di Labura, Gubernur Bobby Nasution: 886 Koperasi Merah Putih Percontohan Beroperasi Tahun ini

Gubernur Sumut Bobby Nasution saat meninjau pengoperasian Koperasi Merah Putih di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labura. (Foto: Iqbal/Mistar)
Labura, MISTAR.ID
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution meninjau pengoperasian Koperasi Merah Putih (KMP) di Kecamatan Kualuh Leidong, Rabu (24/9/2025) sore. Menurutnya, tahun ini pun akan ada 886 KMP yang menjadi percontohan di Sumut.
"Ya target kita tahun ini 886 Koperasi Merah Putih percontohan sudah bisa berjalan, kalau secara legalitas sudah semua ya ada 6.100 koperasi," kata Bobby kepada Mistar.
Ia meninjau KMP di Desa Kelapa Sebatang, Kecamatan Kualuh Leidong yang menurutnya saat ini belum seluruh item unit bisnis dipenuhi. Ia mengatakan telah memberi waktu satu bulan untuk KMP tersebut menjalankan tujuh unit bisnis yang diwajibkan.
"Ya disini salah satu Koperasi Merah Putih yang sudah berjalan, memang dari 7 item belum semuanya (terpenuhi), tadi kita kroscek dan kita harapkan satu bulan kedepan paling lama tujuh item itu sudah dijalankan semua," ujarnya.
Diketahui, tujuh unit bisnis yang diwajibkan ada dalam ekosistem pembentukan Koperasi Merah Putih adalah kantor koperasi, kios pengadaan sembako, unit bisnis simpan pinjam, klinik kesehatan desa/kelurahan, apotek desa atau kelurahan, sistem pergudangan atau cold storage, dan sarana logistik.
KMP Kelapa Sebatang sendiri memiliki unit usaha berupa pengumpul hasil sawit yang banyak ditemukan di desa tersebut.
Baca Juga: Tinjau Pasar Tanjung Leidong Labura, Gubernur Bobby Nasution Dorong UMKM dengan Beri Bantuan
"Ini mereka melakukan menjadi pengumpul sawit ya, diambil dari masyarakat dan dijual di koperasi merah putih, baru dari koperasi dijual lagi," ucapnya.
Bobby pun menyarankan agar KMP tersebut membeli truk agar biaya operasional tidak terlalu tinggi.
"Dan disini katanya mau beli truk, karena selama ini sewa truk bikin biaya tambah banyak, jadi semoga berjalan lancar," tuturnya.
Kedepan, Ia pun berharap unit usaha yang belum terpenuhi bisa dijalankan dalam waktu satu bulan kedepan.
"Jadi ini inovasi yang bagus juga melihat potensi lokal yakni sawit. Tapi yang lain seperti gas LPG, sembako, apotek satu bulan kedepan bisa buka," ucapnya. (iqbal/hm18)