PT Sampri Kunjungi Korban Kecelakaan di Samosir, Komitmen Tanggung Jawab dan Empati

Loket angkutan PT Sampri Pangururan, Kabupaten Samosir. (F. Pangihutan/mistar)
Samosir, MISTAR.ID
Manajemen PT Sampri menunjukkan komitmen dan tanggung jawab terhadap penumpang dengan mengunjungi enam korban kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada Selasa (8/7/2025) di Jalan Tele, Kabupaten Samosir.
Penanggung jawab PT Sampri Kabupaten Samosir, Sudung Naibaho, menjelaskan bahwa pasca kecelakaan pihaknya langsung berkoordinasi dengan keluarga korban sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan.
“Kamis (25/9/2025) lalu, kami menyambangi saudara Lumban Simaremare di kediamannya,” kata Sudung kepada MISTAR.ID di Pangururan, Sabtu (27/9/2025).
Sudung menegaskan, pihaknya juga telah menjalin komunikasi dengan PT Jasa Raharja untuk memastikan seluruh korban mendapatkan haknya. “Semua korban kecelakaan sudah kita jelaskan, termasuk kepada saudara Lumban Simaremare,” ujarnya.
Terkait kekecewaan sebagian korban dan keluarga akibat keterlambatan pihak manajemen, Sudung menilai hal itu wajar. “Namun karena korban masih dalam proses pengobatan, kami menunggu momen yang tepat,” ungkapnya.
Sebagai bentuk empati, PT Sampri mengupayakan mediasi dengan keluarga korban. “Nantinya akan disepakati bantuan pengobatan yang bisa dibantu perusahaan di luar tanggungan Jasa Raharja,” katanya.
Untuk korban meninggal dunia, Jeferson Sianipar, PT Sampri menyatakan sudah menuntaskan kewajiban perusahaan. “Kami sampaikan empati sesuai kemampuan, dengan mengedepankan kearifan lokal dan budaya dalihan natolu,” jelasnya.
Ia menambahkan, komunikasi dengan keluarga korban lainnya juga dilakukan dengan mengedepankan kultur daerah. “Karena di Samosir semua bersaudara diikat budaya dalihan natolu, kesimpulannya tetap menuju kebaikan bersama dan saling memaafkan,” tuturnya.
PT Sampri menegaskan komitmennya untuk terus mengutamakan pelayanan prima. “Kami tidak ingin ada penumpang yang membenci PT Sampri. Bagi kami, ribuan penumpang yang puas tetap belum cukup jika masih ada yang kecewa,” tegas Sudung.
Sebelumnya, beberapa korban sempat menyampaikan kekecewaan atas lambannya respons manajemen. Namun setelah PT Sampri memberikan penjelasan langsung, akhirnya terjalin saling pengertian dan memaafkan.(Pangihutan Sinaga/hm17)