Thursday, June 26, 2025
home_banner_first
SUMUT

Kades Diminta Libatkan Anak Muda dan Kopdes di Tapteng pada Program Ketapang

journalist-avatar-top
Rabu, 25 Juni 2025 20.35
kades_diminta_libatkan_anak_muda_dan_kopdes_di_tapteng_pada_program_ketapang

Bupati Tapteng, Masinton Pasaribu. (f:feliks/mistar)

news_banner

Tapteng, MISTAR.ID

Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Masinton Pasaribu menekankan kepada Kepala Desa (Kades) agar turut melibatkan anak muda dan koperasi desa (Kopdes) pada program ketahanan pangan (Ketapang).

Hal itu disampaikan Masinton pada acara sosialisasi Ketahanan Pangan Tapteng 2025, yang digelar Dinas Ketahanan Pangan bersama Dinas PMD yang dihadiri seluruh Kades dan Camat se Kabupaten Tapteng, di GOR Pandan, Rabu (25/6/2025).

Masinton menilai ketahanan pangan ini sangat penting untuk pemenuhan standar pangan dan gizi masyarakat, serta melestarikan lingkungan yang berkesinambungan.

Dikatakannya, untuk program ketahanan pangan ini, Pemkab Tapteng telah menjajaki kerja sama dengan petani pisang dari Kisaran dan Kabupaten Asahan.

“Petani disana telah berhasil mengembangkan budidaya tanaman pisang. Nah, nanti coba kita terapkan di desa-desa kita untuk bertanam pisang,” ujar Masinton.

Menurut Bupati, masa tanam pisang ini diperkirakan 4 sampai 5 tahun. Maka kalau bisa nanti dikerjasamakan selama 5 tahun, serta pengelolaannya nanti harus melibatkan komunitas anak-anak muda.

“Kita melibatkan anak muda agar ada regenerasi petani. Petani milenial itu kan anak muda, maka ajaklah mereka beraktivitas untuk ketahanan pangan kita. Begitu pun koperasi desa, harus ikut dalam kegiatan ini,” katanya.

Menyakut ketersediaan lahan, lanjut Masinton, nanti bisa dilakukan diversifikasi pangan. Selain pisang, bisa juga jagung dan komoditas lainnya. Meski sampai saat ini, baru sebagian desa yang menyediakan lahannya.

Politisi PDIP ini menjelaskan arti diversifikasi pangan ini merupakan upaya mengurangi ketergantungan pada satu jenis bahan pangan dengan memanfaatkan kekayaan pangan lokal. Sementara terkait alokasi dananya, kata Masinton, itu menggunakan program ketahanan pangan, sehingga Kades tidak perlu lagi sibuk untuk mencari anggaran.

“Sebab hal itu sudah diatur dalam Permendagri dan Permendes. Jadi alokasi anggarannya itu hanya beberapa persen dari dana desa,” ucapnya. (Feliks/hm18)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN