Penataan Pedagang Pasar Horas Butuh Kajian Mendalam, Perlu Pendekatan Humanis

Kondisi pedagang antara Gedung II dan III Pasar Horas. (f: dok/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Kondisi Pasar Horas khususnya Gedung II dan III, semakin semrawut. Lapak pedagang kian menjamur hingga mempersempit akses jalan bagi pembeli. Selain itu, penataan jenis dagangan yang tidak jelas memicu kecemburuan antar pedagang.
Menanggapi hal ini, Direktur Utama Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PD PHJ), Bolmen Silalahi, mengakui kesemrawutan yang terjadi sudah berlangsung selama belasan tahun. Hal ini membuat proses penanganan menjadi tidak mudah.
“Penataan ulang perlu kajian panjang dan mendalam, karena menyangkut banyak orang dan mata pencaharian mereka. Efek psikologisnya juga harus dipertimbangkan,” ujar Bolmen, Senin (16/6/2025).
Ia menegaskan, tidak hanya pedagang di dalam gedung yang semrawut, tetapi pedagang di luar gedung pun menunjukkan kondisi serupa. Karena itu, diperlukan pendekatan humanis agar penataan dapat berjalan tanpa menimbulkan gejolak.
“Kalau langsung digusur, pertanyaannya: mau dipindahkan ke mana? Ini yang harus dipikirkan matang-matang sebelum mengambil tindakan,” katanya.
Bolmen menambahkan, penertiban tanpa solusi hanya akan memperburuk suasana dan berpotensi menimbulkan konflik di lapangan. Ia juga menyebut kondisi serupa terjadi di Pasar Dwikora.
“Kecemburuan sosial pasti muncul. Akan ada yang bertanya, kenapa kami saja yang ditertibkan, sedangkan yang lain tidak?” ucapnya.
Terkait hal ini, Bolmen menyebut pihaknya akan memastikan penataan di Gedung IV — yang saat ini masih dalam proses pembangunan — akan berjalan lebih tertib.
“Nantinya, Gedung IV akan ditata sejak awal agar tidak muncul kesemrawutan seperti sekarang. Kami akan jaga betul, jangan sampai muncul lapak-lapak tempelan di luar bangunan,” tuturnya. (gideon/hm24)