Pemko Medan Persiapkan Sekolah Rakyat untuk SD dan SMA, Simak Kuotanya

Wali Kota Medan Rico Waas didampingi Kadinsos Khoiruddin Rangkuti saat meninjau Sekolah Rakyat di Sentra Bahagia. (foto:Diskominfo Medan/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Sosial terus mematangkan persiapan pelaksanaan Sekolah Rakyat untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Medan.
Kepala Dinas Sosial Kota Medan, Khoiruddin Rangkuti, mengungkapkan bahwa jumlah calon peserta didik untuk jenjang SMA telah melampaui kuota yang ditetapkan.
"Proses persiapan pelaksanaan Sekolah Rakyat terus berlangsung. Untuk tingkat SMA, kami telah menerima 70 calon siswa. Sementara kuota yang tersedia hanya 50 orang, sehingga akan dilakukan seleksi untuk menyaring peserta yang layak," ujar Khoiruddin, Jumat (25/7/2025).
Sementara itu, untuk tingkat SD, jumlah pendaftar masih berada di bawah target. Hingga saat ini, baru tercatat sebanyak 40 calon siswa dari total kuota sebanyak 50 orang.
"Kami masih melakukan verifikasi data dari Kementerian Sosial agar jumlah calon siswa bertambah. Harapan kami, setidaknya terkumpul 60 calon siswa, karena nantinya tetap akan diseleksi kembali menjadi 50 siswa terpilih," tuturnya.
Khoiruddin juga menjelaskan bahwa proses verifikasi data calon siswa akan terus dilakukan selama tiga hari ke depan. Tahapan finalisasi akan dilaksanakan pada Senin, 28 Juli 2025.
"Hari Senin adalah tahapan finalisasi. Oleh karena itu, kami sedang mengejar proses verifikasi data untuk siswa tingkat SD dan SMA. Pada hari tersebut, akan diadakan pertemuan bersama pihak BPS, Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, serta Dinas Pendidikan Provinsi. Di situlah keputusan akhir akan ditetapkan. Target kami, kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) dapat dimulai pada awal Agustus," katanya.
Lebih lanjut, Khoiruddin menyampaikan bahwa seluruh peserta Sekolah Rakyat tingkat SMA adalah siswa baru kelas 1, sebagaimana model yang telah diterapkan pada Sekolah Rakyat tingkat SMP di Gedung Sentra Bahagia.
"Untuk tingkat SMA, seluruh siswa adalah peserta didik baru. Sementara untuk jenjang SD, sistem pembelajaran akan dibuat terpadu. Siswa kelas 1 hingga kelas 3 akan digabung dalam satu kelas, begitu pula siswa kelas 4 hingga kelas 6," ucapnya. (rahmad/hm27)