Tapanuli Tengah, MISTAR.ID

Puluhan mahasiswa penerima beasiswa dari Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah angkatan 2021, bersama orang tua mereka, mendatangi kantor bupati setempat, Senin (4/8/2025) pagi.

Mereka menuntut pencairan sisa dana untuk semester genap tahun akademik tersebut, sekaligus membantah tudingan yang menyebut mereka sebagai “mahasiswa siluman.”

Menurut peserta aksi, cap tersebut sangat melukai perasaan, terlebih karena mayoritas merupakan mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.

Unjuk rasa ini juga menjadi bentuk protes atas sikap Pemkab yang tak kunjung memberikan respons, meski permohonan audiensi telah disampaikan berulang kali. Mereka menyebut, sebelumnya pencairan dana berjalan normal saat Pj Bupati menjabat, namun kini justru terhenti padahal tinggal satu tahap lagi.

Kericuhan sempat terjadi karena massa menutup jalan di sekitar Kantor Bupati. Mereka akhirnya diarahkan ke Alun-Alun Pandan untuk menunggu perwakilan pemerintah datang.

Koordinator aksi, Nurul dan Rosyelly Hutasoit, menegaskan tuntutan utama adalah kejelasan penyaluran dana serta proses verifikasi yang adil dan transparan.

Menanggapi hal ini, Kasat Pol PP Harris Sihombing menyampaikan bahwa Bupati sedang berada di luar daerah, sementara wakilnya menghadiri rapat di DPRD.

Setelah menerima penjelasan tersebut, peserta aksi akhirnya membubarkan diri secara tertib. (Feliks/hm21).