Bandung, MISTAR.ID

Aksi ratusan sopir truk yang tergabung dalam Gabungan Sopir Bandung Barat (GSBB) menyebabkan kemacetan total di kawasan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis sore. Massa memblokade akses masuk pintu Tol Padalarang, tepatnya di simpang susun Padalarang, memicu kepadatan parah di sejumlah ruas jalan utama sejak pukul 15.30 WIB.

Sejumlah jalan yang terdampak kemacetan termasuk Jalan Raya Padalarang, Jalan Cihaliwung, Jalan Gedong Lima, Simpang Cimareme, hingga Jalan Raya Panaris. Kepolisian mengalihkan arus lalu lintas ke flyover Kota Baru Parahyangan untuk mengurai kemacetan.

Dalam aksinya, para sopir truk menuntut penghentian operasi Zero Over Dimension Over Load (ODOL), penghapusan pungli, serta regulasi ongkos logistik yang lebih adil. Mereka juga mendesak revisi UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang dinilai merugikan sopir.

“Bayangkan, kami muat kapas yang ringan tapi karena dimensinya tinggi, tetap kena tilang. Sementara muatan berat seperti pasir sering luput dari pantauan,” ungkap Ilpan Saputra, salah satu peserta aksi.

Ilpan menambahkan bahwa praktik pungli di jalan kerap menguras penghasilan sopir yang tak bergaji tetap. Aksi serupa diklaim berlangsung di berbagai wilayah Jawa dan kota besar lainnya.

Sementara itu, di Ring Road Solo-Karanganyar, insiden terpisah terjadi saat mobil ambulans milik Thoriqul Jannah mengalami perusakan di tengah aksi sopir truk. Sebagai respons, sekitar 20 unit ambulans dari berbagai organisasi seperti Lazismu, IKA UNS, Jojo Peduli, dan AKBM berkumpul di SPBU Plesungan untuk menyatakan solidaritas.

Rofi Imithan dari Forum Ambulans Sukoharjo (FAS) menegaskan bahwa aksi mereka bertujuan meredakan ketegangan dan memastikan situasi tidak memburuk.

“Kami hanya ingin menyelesaikan persoalan ini secara damai. Tugas kami adalah kemanusiaan, jadi solidaritas ini untuk memastikan tidak terjadi lagi insiden serupa,” ujarnya.

Pihak ambulans telah bertemu dan berdiskusi dengan perwakilan sopir truk serta aparat kepolisian. Sopir truk berjanji membantu mengidentifikasi pelaku perusakan.

Kapolsek Gondangrejo, Iptu Subkhi, membenarkan adanya insiden namun menegaskan persoalan telah diselesaikan secara musyawarah. Pihak komunitas truk disebut akan mengganti kerusakan ambulans tersebut.

“Sudah dimusyawarahkan dan ada komitmen dari komunitas sopir truk untuk bertanggung jawab,” pungkasnya.

Aksi dari kedua pihak berakhir damai. Sopir truk menyatakan akan melanjutkan demo jika tuntutan mereka belum dipenuhi, sementara driver ambulans membubarkan diri usai koordinasi selesai. (*)