Medan, MISTAR.ID

Perayaan Hari Raya Waisak ke-2569 atau Buddha Purnima di Vihara Borobudur Medan tahun ini terasa semakin semarak.

Ribuan umat Buddha dari berbagai daerah tampak hadir mengikuti rangkaian kegiatan yang berlangsung dari 11 hingga 14 Mei 2025 itu.

Selain diisi dengan kebaktian dan doa bersama, salah satu tradisi yang turut dilaksanakan adalah ritual memandikan patung Buddha.

Ritual tersebut melambangkan penghormatan kepada Sang Buddha, sekaligus menjadi momen kontemplasi spiritual bagi umat yang hadir.

Steven, seorang mahasiswa, mengaku baru pertama kali mengikuti perayaan Waisak di Medan. Ia merasa terkesan dengan keseluruhan kegiatan yang menurutnya berjalan sesuai harapan.

“Waisak itu tentang seorang Buddha, dengan tiga hal kejadian penting yaitu hari kelahirannya, hari saat mencapai pencerahan, dan hari wafatnya,” kata mahasiswa asal Kisaran itu kepada Mistar, Senin (12/5/2025).

Ia juga menyampaikan harapan agar momen Waisak ini menjadi pengingat bagi setiap individu untuk memperlakukan diri sendiri dengan baik.

“Semoga kita lebih welas asih kepada diri kita sendiri juga, dan bagaimana cara kita memperingati seorang Buddha dan menerapkan ajarannya lewat tindakan kita sehari-hari,” ujarnya.

Sementara itu, Jennifer, 26 tahun, seorang umat Buddha asal Kota Pematangsiantar, mengungkapkan rasa syukurnya bisa kembali merayakan Waisak bersama keluarga di Vihara Borobudur.

“Maknanya kita memperingati kembali hari kelahiran Siddharta Gautama. Sepertinya makin tahun makin ramai ya,” ucapnya.

Ia berharap kebahagiaan pada momen Waisak ini dapat dirasakan oleh semua makhluk.

“Harapannya semoga semua makhluk di sini, walaupun yang tidak terlihat, kita semua bisa berbahagia,” tuturnya. (susan/hm27)