Medan, MISTAR.ID

Kepala Bidang Pengendalian Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut, Novita Saragih melalui, Kasi P2P Menular, dr Nora Violita menyampaikan hingga saat ini penyakit hipertensi dan Diabetes Melitus (DM) mendominasi penyakit jemaah calon haji di Sumut.

"Hipertensi paling banyak, penyakit gula (DM) juga banyak, sakit paru seperti pneumonia (radang paru-paru), penyakit paru obstruktif kronis yang masih ringan dan tergolong istitha'ah (mampu haji), kemudian ada maag juga," ujarnya, Rabu (7/5/2025).

Nora mengatakan, jemaah calon haji yang memiliki hipertensi, otomatis memiliki riwayat sakit jantungnya dan jemaah dengan usia lansia memiliki risiko tinggi penyakit komorbid (penyakit bawaan).

"Usia 60 tahun ke atas punya risiko tinggi untuk penyakit komorbid dan yang sudah disimpan dari lama. Jemaah yang punya komorbid harus bawa obatnya, teratur minum obat, rajin konsultasi ke dokter ataupun perawat yang sudah ada ditempatkan," tuturnya.

Ibadah haji, dikatakan Nora, adalah aktivitas fisik, sehingga harus rajin memeriksakan diri, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, kemudian pakai alat pelindung diri seperti masker dan pakai sendal, agar kaki tidak melepuh karena suhu panas.

"Jemaah haji jangan terlalu capek banget juga, lantaran yang tau kondisi tubuh hanya diri sendiri juga. Orang yang tadinya memang sehat, bisa sakit karena kecapean, kepanasan, kurang minum, dehidrasi, dan memicu sakit komorbidnya bisa balik lagi," ucapnya.

Nora mengatakan para jemaah calon haji terkadang ditemukan ada yang hipertensi ataupun keadaan gulanya tinggi, maka dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Mitra Sejati atau rumah sakit rujukannya.

"Kemarin ada juga ibu Nurjanah, tensinya sedang tinggi kemudian kita rujuk ke RSU Mitra Sejati, karena beliau sedang lemah dan memiliki sakit gulanya, tapi alhamdulilah beliau sudah berangkat," katanya. (berry/hm24)