Sunday, June 15, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Terlambat Boarding 10 Menit, Bhoomi Chauhan Selamat dari Kecelakaan Maut Air India

journalist-avatar-top
Sabtu, 14 Juni 2025 17.17
terlambat_boarding_10_menit_bhoomi_chauhan_selamat_dari_kecelakaan_maut_air_india

Bhoomi Chauhan. (f: ist/mistar)

news_banner

Ahmedabad, MISTAR.ID

Seorang mahasiswi asal India selamat dari kecelakaan tragis pesawat Air India setelah terlambat naik pesawat yang dijadwalkan terbang menuju London Gatwick, Inggris. Insiden tersebut menewaskan lebih dari 250 orang, termasuk penumpang dan warga di darat.

Bhoomi Chauhan, 28 tahun, mahasiswi administrasi bisnis yang tinggal di Bristol, Inggris, bersama suaminya, seharusnya kembali ke Inggris setelah liburan di India. Mereka dijadwalkan terbang dengan Air India penerbangan AI171 dari Ahmedabad, Kamis (12/6/2025) siang.

Namun, perjalanan darat sejauh lebih dari 200 kilometer dari kota Ankleshwar ke Bandara Ahmedabad mengalami hambatan karena kemacetan parah. Akibatnya, pasangan itu tiba di bandara sekitar pukul 12.20 waktu setempat—sekitar 10 menit setelah proses boarding dimulai.

Meski telah melakukan check-in online dan memegang boarding pass untuk kursi ekonomi 36G, Chauhan ditolak naik oleh staf maskapai. “Kami sangat marah kepada sopir kami dan meninggalkan bandara dengan perasaan frustrasi,” ujarnya kepada BBC Gujarati. “Saya sangat kecewa.”

Setelah meninggalkan bandara, Chauhan berhenti di sebuah kedai teh dan berbicara dengan agen perjalanan mengenai kemungkinan pengembalian dana tiket. Saat itulah ia menerima kabar mengejutkan. “Saya mendapat telepon bahwa pesawat telah jatuh,” katanya. “Rasanya seperti keajaiban bagi saya.”

Pesawat Air India tersebut jatuh hanya sekitar 30 detik setelah lepas landas, dan menabrak kawasan permukiman padat. Total 241 penumpang dan 12 awak dilaporkan tewas, sementara sedikitnya delapan warga di darat turut menjadi korban.

Seorang penumpang bernama Vishwashkumar Ramesh, warga negara Inggris, berhasil selamat dan kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Pesawat tersebut mengangkut penumpang dari berbagai negara, termasuk India, Inggris, Portugal, dan Kanada.

Di antara 53 warga negara Inggris yang meninggal, tercatat satu keluarga asal Gloucester, tiga anggota keluarga dari London, serta pasangan suami-istri yang dikenal mengelola pusat spiritual di ibu kota Inggris.

Hingga Jumat malam, 13 Juni 2025, tim penyelamat masih bekerja keras mengevakuasi korban, membersihkan puing-puing, dan menyelidiki penyebab kecelakaan yang menjadi salah satu tragedi penerbangan terburuk dalam sejarah India tersebut. (mtr/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN