Penampakan Pesawat Antonov-24 Jatuh di Rusia, Putin Sampaikan Belasungkawa

Lokasi jatuhnya pesawat Antonov-24. (foto:reuters/mistar)
Moskow, MISTAR.ID
Komite Investigasi Rusia menyatakan bahwa seluruh 48 orang dalam pesawat Antonov An-24 tewas, termasuk 43 penumpang dan 5 anak-anak, serta 6 awak, Kamis (24/7/2025).
Pesawat yang dioperasikan Angara Airlines ini tengah melakukan penerbangan dari Khabarovsk ke Tynda dengan transit di Blagoveshchensk. Namun, pesawat gagal melakukan kontak dengan pengendali lalu lintas udara di pos pemeriksaan mendekati Bandara Tynda.
Puing-puing pesawat ditemukan di lereng gunung sekitar 16 km dari Kota Tynda, Timur Jauh Rusia. Berdasarkan laporan, pesawat terbakar setelah menabrak lereng saat visibilitas rendah akibat cuaca buruk.
Vyacheslav Lovginov, kapten pesawat yang disebut berpengalaman, disebut telah memenuhi semua izin penerbangan. Dugaan awal penyebab kecelakaan adalah kesalahan kru selama proses pendaratan.
“Sebagai skenario potensial, kesalahan awak dipertimbangkan karena tabrakan di kaki bukit ketika visibilitas buruk. Namun, kemungkinan lainnya juga akan diselidiki,” ujar pejabat investigasi.
Tim penyelamat dari Kementerian Darurat Rusia mengerahkan lebih dari 100 personel dengan alat berat karena lokasi kecelakaan sulit dijangkau.
Pesawat An-24 ini merupakan jenis turboprop ganda buatan era Uni Soviet yang telah beroperasi hampir 50 tahun. Sertifikat kelayakan terbang pesawat ini terakhir diperbarui pada 2021 dan berlaku hingga 2036.
Pemerintah Rusia telah membuka penyelidikan berdasarkan Pasal 263 Ayat 3 KUHP Rusia, yang mengatur pelanggaran keselamatan penerbangan hingga menyebabkan kematian massal.
Presiden Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, dan Gubernur Wilayah Amur, Vasily Orlov, menetapkan masa berkabung selama tiga hari.
"Puluhan orang tewas setelah sebuah pesawat penumpang jatuh di Wilayah Amur hari ini. Saya ingin menyampaikan simpati dan belasungkawa yang tulus kepada keluarga dan sahabat para korban tewas dalam kecelakaan itu," kata Putin, seperti dilansir, Jumat (25/7/2025). (**/hm16)