Dikenal Harmonis, Acha Septriasa Ternyata Sudah Alami Kekerasan dalam Rumah Tangga

Acha Septriasa bersama Vicky Kharisma dan anaknya (Foto: Istimewa/Mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Kabar mengejutkan datang dari dunia hiburan tanah air. Aktris Acha Septriasa resmi bercerai dari suaminya, Vicky Kharisma, setelah hampir sembilan tahun membina rumah tangga.
Putusan cerai dibacakan oleh Pengadilan Agama Jakarta Pusat pada 19 Mei 2025 secara verstek—artinya diputus tanpa kehadiran pihak tergugat karena Vicky tidak menghadiri persidangan.
Dari Rumah Tangga Harmonis ke Konflik Berkepanjangan
Pasangan yang menikah pada 12 November 2016 ini dikenal luas sebagai keluarga harmonis yang menetap di Australia, bersama putri mereka, Bridgia. Acha bahkan memilih untuk mendampingi sang suami yang berprofesi sebagai insinyur di negeri kanguru tersebut.
Namun, fakta berbeda terungkap dalam dokumen persidangan. Konflik rumah tangga mereka ternyata telah berlangsung sejak Oktober–November 2021, dan kembali terjadi pada Mei 2022 serta April 2023.
Salah satu insiden yang cukup memprihatinkan terjadi pada 1 April 2023, ketika pertengkaran hebat memicu aksi dorong-mendorong hingga menyebabkan Acha mengalami memar di tangan kanannya.
Dalam perjalanan konflik tersebut, Vicky disebut telah mengucapkan talak sebanyak lima kali, dan akhirnya Acha menggugat cerai pada Desember 2024.
Majelis hakim memutuskan perceraian dengan status talak ba’in shughra, dan biaya perkara sebesar Rp2.358.000 dibebankan kepada Acha sebagai pihak penggugat.
Tetap Kompak untuk Anak
Meski telah berpisah secara hukum, Acha menunjukkan kedewasaan dengan tetap mengutamakan kebahagiaan sang anak. Dalam salah satu unggahan Instagram terbarunya, Acha menyertakan tagar #coparenting—menandakan komitmen mereka untuk tetap bekerja sama dalam membesarkan Bridgia.
“Ini keputusan sulit, tapi harus diambil demi kebaikan bersama. Kami mohon doa dan ruang dari publik agar bisa beradaptasi dengan fase kehidupan baru ini,” tulis Acha dalam pernyataannya.
Acha juga mengajak publik untuk menghormati privasi keluarganya, dan menegaskan bahwa proses ini dilakukan dengan pertimbangan yang matang, bukan keputusan sesaat.(*)