Monday, March 3, 2025
home_banner_first
MEDAN

Ustaz Ahmad Riady: Asmara Subuh Haram

journalist-avatar-top
By
Minggu, 2 Maret 2025 13.46
ustaz_ahmad_riady_asmara_subuh_haram

Ustaz Ahmad Riady, BSc MH. (f:ist/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Asmara Subuh sering terdengar saat bulan Ramadan tiba. Tidak terkecuali Ramadan tahun ini 1446 Hijriyah. Khususnya kaum muda kerap menjadikan kegiatan ini untuk berkumpul di suatu tempat, melakukan aktivitasnya masing-masing.

Namun belakangan, kegiatan yang dilakukan justru menjurus ke arah yang negatif. Seperti balap liar, konvoi sepeda motor dengan suara knalpot yang keras, bahkan mengarah ke tindakan kriminal.

Polisi pun telah mengeluarkan statement terkait Asmara Subuh ini. Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setiawan menegaskan bahwa kegiatan Asmara Subuh akan dibubarkan. Pihaknya akan melakukan patroli secara rutin untuk mencegah kegiatan-kegiatan yang menimbulkan kerawanan aksi kejahatan, termasuk Asmara Subuh.

Sejalan dengan itu, Kepala Kurikulum Pondok Modern Daarul Ikrom (PMDI) Kedondong, Ustaz Ahmad Riady Matondang, BSc MH juga mengatakan hal yang sama. Alumni Fakultas Syari'ah Universitas Al-Ahgaff, Hadramaut Yaman itu dengan tegas menyatakan jika Asmara Subuh adalah haram.

"Kalau asmara subuh yang pernah saya dengar, gambarannya seperti remaja laki-laki dan perempuan berboncengan naik sepeda motor, bergandengan tangan, berkumpul di keramaian atau pergi ke suatu tempat berpacaran, maka kalau berdasarkan itu pengertian asmara subuh dalam agama Islam tidak ada membenarkan hal itu. Ajaran Islam jelas, seorang perempuan tidak boleh bersama laki-laki yang bukan mahramnya," katanya saat dihubungi Mistar, Jumat (28/2/2025).

Terlebih, kata pria yang pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren Musthafawiyah, Purba Baru, Mandailing Natal itu, ketika Asmara Subuh dilakukan untuk mengganggu ketertiban umum, Ahmad Riady menolaknya.

"Apalagi naik sepeda motor berboncengan, menggeber-geber sepeda motor, membuat kekacauan, kebisingan, mengganggu ketertiban umum, mengganggu orang yang beristirahat, itu juga dilarang," ucapnya.

Pria yang sedang menempuh pendidikan S3 di Fakultas Syari'ah UIN Raden Intan Lampung itu juga menyebutkan dalil yang diriwayatkan Ahmad bin Hanbal dan Abu Dawud.

حَدَّثَنَا أَصْحَابُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنَّهُمْ كَانُوا يَسِيرُونَ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَسِيرٍ، فَنَامَ رَجُلٌ مِنْهُمْ، فَانْطَلَقَ بَعْضُهُمْ إِلَى نَبْلٍ مَعَهُ فَأَخَذَهَا، فَلَمَّا اسْتَيْقَظَ الرَّجُلُ فَزِعَ، فَضَحِكَ الْقَوْمُ، فَقَالَ: " مَا يُضْحِكُكُمْ ؟ "، فَقَالُوا: لَا، إِلَّا أَنَّا أَخَذْنَا نَبْلَ هَذَا فَفَزِعَ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يُرَوِّعَ مُسْلِمًا (رواه الإمام أحمد و أبو داود) إسناده صحيح.

Musnad Imam Ahmad bin Hanbal

Nomor Hadits: 22.240

Sunan Abu Dawud: Nomor 5.004

"Inti dari hadist tersebut adalah dalam Islam itu tidak boleh mengejutkan orang yang sedang beristirahat. Orang baca Al-Qur'an dekat orang yang tidur, itu suaranya tidak boleh keras. Karena mengganggu dan dapat membangunkan tidurnya. Apalagi yang menggunakan sepeda motor, menggeber-geber dengan sengaja membuat kebisingan di muka umum seperti itu. Itu tidak dibenarkan dalam Islam, itu haram," tuturnya.

Ayah dari satu anak itu menganjurkan jika setelah menyantap makan sahur dan Salat subuh, sebaiknya menyibukkan diri dengan membaca Al-Qur'an. Selain itu, remaja-remaja juga dapat membuat kelompok-kelompok tadarus untuk meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur'an mereka.

"Kita tahu, Ramadan bulannya ibadah. Yang mana setiap amal ibadah itu pahalanya dilipat gandakan. Daripada melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan banyak orang lain, bertentangan dengan agama, lebih baik mengisi seperti hal-hal seperti itu. Atau buat target masing-masing, setiap hari baca Al-Qur'an berapa lembar atau berapa juz," ujarnya.

Tidak hanya mengisi dengan kajian-kajian Al-Qur'an, setelah subuh juga dapat diisi dengan kegiatan lain. Pria yang menyelesaikan studi S2 di Fakultas Syari'ah UIN Raden Intan Lampung itu juga menganjurkan untuk menghabiskan waktu subuh dengan beraktivitas seperti biasa.

"Dalam Islam itu keberkahan ada di waktu pagi (subuh). Jadi lebih baik menghabiskan waktu setelah subuh itu dengan aktivitas seperti biasa. Kalau kerja, ya bekerja. Kalau orang tuanya berdagang, bantu orang tuanya membuka warung dagangannya. Walaupun bersifat duniawi tapi yang positif, kegiatan itu akan berkah kalau dikerjakan setiap pagi," tuturnya. (putra/hm25)

RELATED ARTICLES