Warga Keluhkan Pengangguran dan Krisis Air Bersih ke Anggota Dewan
Warga Keluhkan Pengangguran Dan Krisis Air Bersih Ke Anggota Dewan
Medan, MISTAR.ID
Persoalan pengangguran dan ketersediaan air bersih masih menjadi keluhan utama warga Kota Medan. Hal ini terungkap dalam Reses I Masa Sidang I Tahun 2024-2025 yang digelar Anggota DPRD Kota Medan Fraksi Partai Golkar, Dimas Sofani Lubis, di dua lokasi berbeda pada Sabtu dan Minggu (8/12/24).
Di Jalan Pasar 2 Barat, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, salah satu warga bernama Heni, dari Lingkungan 13, menyuarakan keresahannya soal pengangguran. Heni meminta Dimas memperjuangkan pemerataan kesejahteraan sosial dan memberikan solusi bagi warga yang belum memiliki pekerjaan.
“Bagaimana cara pemerintah mengatasi pengangguran di Kota Medan, Pak? Saya berharap kesejahteraan sosial ini bisa merata, dan masyarakat yang menganggur mendapatkan pekerjaan,” ucap Heni.
Baca juga: Air Masih Terkendala, Anggota Dewan Minta PDAM Tirtanadi Utamakan Masyarakat Ketimbang Pengusaha
Menanggapi hal tersebut, Dimas menegaskan komitmennya sebagai wakil rakyat untuk mengawasi program Pemko Medan dalam menciptakan lapangan kerja. Ia menjelaskan bahwa Pemko Medan telah menyiapkan pelatihan kerja dan sertifikasi untuk masyarakat.
“Saya akan membantu memfasilitasi warga agar dapat mengikuti pelatihan kerja yang sudah disiapkan Pemko Medan. Pelatihan ini akan menghasilkan sertifikasi yang memudahkan warga mendapatkan pekerjaan,” ujar Dimas.
Dimas juga mengingatkan bahwa program pelatihan kerja tersebut merupakan salah satu janji kampanye Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan terpilih. Program itu rencananya mulai dijalankan pada tahun 2025.
Baca juga: Anggota Dewan Harapkan Kota Medan Munculkan Pebulutangkis Berkualitas
Sementara itu, dalam reses di Jalan Nusa Indah, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Sunggal, Dimas menerima keluhan terkait ketiadaan air bersih. Misra, warga setempat, mengungkapkan bahwa delapan kepala keluarga di Gang M Tahir masih bergantung pada air sumur dengan kualitas buruk.
“Kami tidak punya Air PAM, terpaksa menyaring air sumur yang kualitasnya jelek. Mohon bantu kami agar Air PAM bisa masuk ke rumah,” keluh Misra.
Dimas berjanji akan mengoordinasikan persoalan tersebut dengan Dinas Perkim untuk memastikan akses air bersih bagi warga. Ia juga berkomitmen menindaklanjuti masalah banjir yang masih menghantui beberapa kawasan di Medan.
“Masalah air bersih dan banjir akan kami koordinasikan lebih lanjut dengan Pemko Medan agar solusi yang diberikan benar-benar dirasakan masyarakat,” tegas Dimas. (rahmad/hm25)