Medan, MISTAR.ID

Sekelompok sopir yang bertugas pada pagelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, mengadu kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) karena hingga saat ini pihak vendor belum melunasi upah mereka.

Salah seorang sopir PON XXI, Dedy Irwansyah mengatakan kedatangannya ke Dishub Sumut bertujuan agar dapat dimediasikan kepada pihak vendor yang menaunginya, yakni Loket Almasar Medan yang berada di Jalan Jamin Ginting. Dedy mengatakan, hal tersebut dilakukan karena para sopir sudah tidak bisa mendapatkan kepastian dari pihak vendor.

“Kami ingin pertanyakan pelunasan sisa pembayaran dan uang minyak dari pihak vendor (Almasar). Kami hari ini ke Dishub bukan menuntut, tapi hanya meminta penjelasan dan mediasi ke pihak vendor, sementara pihak vendor sudah tidak bisa kami hubungi,” ujarnya, Senin (11/11/24).

Namun, Dedy mengatakan pada hari ini pihak Dishub Sumut belum dapat ditemui dan diarahkan datang kembali besok. “Tadi kebetulan kami ke Dishub, mereka katanya sedang ada rapat, jadi kami diminta datang lagi besok untuk menyampaikan aspirasi kembali, kemungkinan besok kami kemari lagi,” ungkapnya.

Dijelaskan Dedy, pihak yang bermasalah dengan sejumlah sopir yakni sub vendor dari Loket Almasar atau satu tingkat di bawah vendor tersebut. Dirinya mengatakan bahkan Loket Almasar sudah menyelesaikan pembayaran kepada sub vendor.

Baca Juga : Hampir Seluruh Kontingen PON XXI 2024 Sudah Kembali ke Daerah Asal

“Dishub Sumut penanggungjawab Bidang Transportasi PON kemarin, baru bawahnya vendor itu Almasar, nah yang bermasalah dengan kami ini sub vendornya, yang di bawah Almasar,” jelasnya.

“Kami sudah komunikasi ke vendor Almasar, kata mereka pembayaran sudah diberi ke sub vendor di bawahnya, nah sub vendornya ini atas nama inisial F yang belum menyelesaikan pembayarannya ke kami,” sambung Dedy.

Dirinya mengatakan, sekitar belasan sopir berada di bawah naungan sub vendor dari Loket Almasar di bawah kordinasi sesorang berinisial F. Dedy menjelaskan hingga saat ini para sopir belum mendapati kepastian dari F.

“Kalau sopir kami banyak kemarin, tapi yang di bawah naungan sub vendor inisial F ini saja yang bermasalah sampai sekarang. Kalau nominal tidak tahu pasti, karena mereka yang punya data, tapi kalau yang di grup kami itu, ada 15 orang lah,” ungkapnya. (iqbal/hm24)