Ratusan Milisi Pro-Iran Masuk ke Suriah untuk Bantu Tentara Assad
Ratusan Milisi Pro Iran Masuk Ke Suriah Untuk Bantu Tentara Assad
Aleppo, MISTAR.ID
Ratusan petempur dari kelompok milisi Irak yang didukung oleh Iran baru-baru ini menyeberang ke Suriah untuk memperkuat pasukan pemerintah Suriah dalam pertempuran melawan pasukan oposisi yang berhasil merebut Kota Aleppo, minggu lalu.
Sekitar 300 petempur sebagian besar berasal dari kelompok Badr dan Nujabaa, menyeberang ke Suriah pada malam Minggu lalu melalui jalur darat, menurut dua sumber keamanan Irak.
“Ini adalah bala bantuan baru yang dikirim untuk membantu rekan-rekan kami di garis depan di utara,” kata seorang sumber militer senior Suriah, seperti dilansir Al Arabiya dan Reuters, Selasa (3/12/24).
Para petempur dilaporkan menyeberang dalam kelompok kecil untuk menghindari serangan udara. Kelompok milisi regional yang mendukung Iran telah lama memainkan peran penting dalam keberhasilan pasukan pro-pemerintah Suriah dalam menekan oposisi sejak dimulainya perang saudara pada tahun 2011.
Kelompok-kelompok ini yang telah mempertahankan beberapa basis di Suriah, terus memberikan dukungan vital bagi pasukan Assad dalam menghadapi pemberontakan.
Baca Juga : Trump Tunjuk Taipan Kelahiran Lebanon jadi Penasihat Arab-Timteng
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengungkapkan pada hari Senin bahwa meskipun militer Suriah mampu menghadapi oposisi bersenjata, ‘kelompok perlawanan’ yang didukung Iran akan terus memberikan dukungan. “Iran akan memberikan dukungan apa pun yang dibutuhkan,” katanya, menegaskan komitmen Teheran untuk membantu pemerintah Suriah.
Sementara itu, serangan udara oleh pasukan pemerintah Suriah dan Rusia semakin intensif pada hari Senin, menargetkan daerah yang dikuasai oleh pasukan oposisi di barat laut Suriah. Salah satu serangan menghantam kamp pengungsi, menewaskan tujuh orang.
Serangan kilat dari pasukan oposisi minggu lalu telah mengejutkan banyak orang di wilayah tersebut dan memberikan pukulan besar bagi Presiden Bashar al-Assad, yang tampaknya kehilangan momentum setelah bertahun-tahun menghadapi perlawanan yang stagnan.
Meskipun fokus Rusia lebih banyak tercurah pada perang di Ukraina sejak 2022, mereka tetap mempertahankan pangkalan udara di Suriah utara. Kelompok Hizbullah yang didukung Iran, yang juga berperang dengan Israel sejak konflik Gaza, tetap menjadi salah satu aktor penting dalam pertempuran yang terus berlangsung di Suriah. (mtr/hm24)
NEXT ARTICLE
Newsroom : Bajaj kembali hadir ke Kota Medan