Dhaka, MISTAR.ID

Setelah Perdana Menteri Sheikh Hasina meninggalkan Bangladesh pada Senin (5/8/24) malam di tengah memanasnya aksi unjuk rasa di negara tersebut. Beberapa jam kemudian Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin memerintahkan pembebasan pemimpin oposisi Khaleda Zia.

Pernyataan kantor Presiden menyebutkan seluruh partai politik sepakat membubarkan parlemen untuk membentuk pemerintahan transisi seperti yang diumumkan sebelumnya oleh Panglima Militer Jenderal Waker-uz-Zaman.

Keputusan itu muncul setelah para pemimpin partai oposisi, termasuk Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) dan Jamaat-e-Islami, bertemu Presiden.

Baca juga: Demo Berakhir Rusuh, PM Bangladesh Mundur dan Kabur ke Luar Negeri

Sejak 2018, ketua BNP, Zia sekaligus perdana menteri Bangladesh dua periode (1991-1996 dan 2001-2006) ditahan.

Tak hanya itu saja, semua pengunjukrasa yang ditahan selama aksi protes mahasiswa akan dibebaskan, panglima juga berjanji akan menyelidiki kematian pengunjuk rasa yang terjadi belum lama ini.

Diketahui ada sekitar 300 mahasiswa yang tewas dalam aksi unjuk rasa yang berakhir dengan kekerasan. Bahkan dalam pernyataannya seluruh kantor akan dibuka mulai hari Selasa (hari ini).

Baca juga: PM Bangladesh Sheikh Hasina Mudur, Militer Bentuk Pemerintahan Sementara

Sebelumnya pemimpin gerakan mahasiswa mengecam Hasina yang diduga telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia selama 15 tahun berkuasa.

Pemimpin tersebut mengatakan akan membawa Hasina ke pengadilan meskipun diketahui saat ini Hasina telah mundur dan kabur ke luar negeri.

“Kerangka pemerintahan transisi akan dirumuskan dalam waktu 24 jam ke depan,” ucap Nahid Islam, ketua koordinator protes, kepada seorang wartawan di ibu kota Dhaka. (ant/hm25)