Pasukan Israel Serang Jemaat Kristen Palestina di Gereja Makam Kudus saat Sabtu Suci


Ilustrasi. (:ist/mistar)
Yerusalem, MISTAR.ID
Pasukan militer Israel dilaporkan menyerang jemaat Kristen Palestina yang tengah merayakan Sabtu Suci di Gereja Makam Kudus, Kota Tua Yerusalem, pada Sabtu (19/4/2025).
Melansir dari CNN, serangan ini terjadi saat jemaat memperingati hari ketika Yesus dibaringkan di makamnya usai penyaliban hari yang sangat sakral bagi umat Kristiani.
Penjaga kunci Gereja Makam Kudus, Adeeb Joudeh Al-Husseini, mengatakan kepada media Al-Araby Al-Jadeed bahwa pasukan Israel mengosongkan gereja dari para pengunjung dan jemaat yang sedang merayakan hari terakhir Pekan Suci.
"Ini sudah menjadi praktik berulang, sebuah penghinaan yang disengaja terhadap orang-orang beriman dan jemaat, serta penolakan terhadap hak mereka untuk menjalankan ibadah dengan bebas," ujar Al-Husseini, dikutip dari The New Arab.
Menurut Al-Husseini, pasukan pendudukan menutup akses menuju Gereja Makam Kudus dan melarang siapa pun masuk, bahkan di momen-momen paling sakral dalam kalender Kristen.
Gereja Makam Kudus sendiri merupakan situs suci bagi umat Kristiani, yang diyakini sebagai tempat penyaliban, penguburan, dan kebangkitan Yesus Kristus. Lokasinya berada di Yerusalem Timur, wilayah yang diduduki Israel sejak Perang Arab-Israel 1967.
Dalam beberapa hari terakhir, militer Israel memperketat keamanan di sekitar Kota Tua Yerusalem menjelang Paskah. Laporan menyebutkan, sejumlah pos pemeriksaan didirikan dan aparat bersikap kasar terhadap para jemaah serta pengunjung. Ribuan umat Kristen Palestina dilaporkan dilarang masuk ke Gereja Makam Kudus.
Pelarangan akses ini bukan kali pertama terjadi. Pada Minggu Palma lalu, jemaat dari Tepi Barat juga dihalangi menuju Yerusalem. Hal serupa terjadi pada peringatan Jumat Agung.
Aktivis Palestina George Sahar menyebut serangan pada Sabtu sebagai yang "terburuk" sejak Yerusalem diduduki Israel.
"Serangan terhadap umat Kristen tidak dapat dipisahkan dari pelanggaran yang dialami saudara-saudara Muslim kami selama bulan Ramadan, terutama pada hari Jumat ketika mereka juga tidak diperbolehkan memasuki Masjid Al-Aqsa," kata Sahar.
Ia pun menyerukan intervensi dari pemerintah dunia, gereja-gereja internasional, dan organisasi hak asasi manusia untuk menghentikan pelanggaran ini.
Meski mendapat tekanan dan kekerasan, para jemaat tetap mengikuti upacara Api Suci, sebuah tradisi keagamaan penting yang digelar setiap Sabtu Suci di Gereja Makam Kudus. (cnn/hm25)