Monday, February 3, 2025
logo-mistar
Union
EKONOMI

Januari 2025, Inflasi Sumut Meningkat 0,07 Persen

journalist-avatar-top
By
Monday, February 3, 2025 16:20
53
januari_2025_inflasi_sumut_meningkat_007_persen

Kepala BPS Provinsi Sumatera Utara, Asim Saputra. (f: amita/mistar)

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Inflasi Sumatera Utara (Sumut) pada Januari 2025 tercatat mengalami peningkatan sebesar 0,07 persen secara month-to-month (mtm), yang lebih tinggi dibandingkan dengan angka inflasi nasional.

Kepala BPS Provinsi Sumut, Asim Saputra, menjelaskan bahwa kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau berkontribusi signifikan terhadap inflasi ini, dengan andil sebesar 2,82 persen.

"Selain itu, inflasi juga tercatat pada beberapa kelompok pengeluaran lainnya, diantaranya pakaian dan alas kaki (2,27 persen), kesehatan (0,38 persen), transportasi (0,74 persen), serta penyediaan makanan dan minuman restoran (0,25 persen)," ujar Asim, Senin (3/2/25).

Sebaliknya, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi antara lain perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, dengan kontribusi deflasi sebesar 7,11 persen.

Asim menambahkan bahwa deflasi ini dipengaruhi oleh kebijakan diskon listrik 50 persen yang diterapkan sebelumnya. Dalam hal komoditas, lima komoditas yang mendominasi penyumbang inflasi di Januari 2025 di Sumut adalah cabai merah (0,52 persen), bawang merah (0,22 persen), cabai rawit (0,12 persen), wortel (0,06 persen), dan kelapa (0,06 persen).

Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi antara lain tarif listrik (-1,13 persen), tomat (-0,21 persen), sawi hijau (-0,04 persen), jeruk (-0,02 persen), dan ikan dencis (-0,02 persen).

"Secara tahunan (year-on-year), inflasi Sumut tercatat sebesar 1,78 persen. Beberapa kelompok pengeluaran yang berkontribusi terhadap inflasi ini termasuk makanan, minuman, dan tembakau (5,64 persen), serta pakaian dan alas kaki (1,99 persen)," ungkapnya.

Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga mengalami inflasi sebesar 6,76 persen, memberikan andil 0,39 persen. Sementara itu, kelompok yang mengalami deflasi secara tahunan adalah perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, dengan deflasi sebesar 6,87 persen dan kontribusi deflasi 1,09 persen.

Adapun lima komoditas dominan yang memberikan inflasi secara year-on-year adalah emas perhiasan (0,44 persen), cigarette kretek mesin (0,25 persen), minyak goreng (0,25 persen), serta bawang merah (0,21 persen).

"Di sisi lain, komoditas yang memberikan deflasi secara tahunan antara lain tarif listrik (-1,15 persen), tomat (-0,42 persen), jeruk (-0,06 persen), angkutan udara (-0,05 persen), dan sabun cair/cuci piring (-0,04 persen)," jelasnya.

Sebelumnya, Plt Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, melaporkan bahwa secara nasional, inflasi pada Januari 2025 mengalami deflasi 0,76 persen, menurunkan indeks harga konsumen dari 106,80 pada 2024 menjadi 105,99 pada Januari 2025. (amita/hm24)

journalist-avatar-bottomRedaktur Syahrial Siregar