Wednesday, March 19, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Dua Tahun Terakhir Produksi Padi Menurun di Kabupaten Toba

journalist-avatar-top
Rabu, 19 Maret 2025 09.43
dua_tahun_terakhir_produksi_padi_menurun_di_kabupaten_toba

Petani Porsea, Kabupaten Toba panen padi tahun 2023. (f:nimrot/mistar)

news_banner

Toba, MISTAR.ID

Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Toba (Setdakab Toba) mengungkapkan data dari Bank Indonesia (BI) Sibolga yang menunjukkan penurunan signifikan dalam produksi beras dan padi di wilayah tersebut.

Dalam periode 2023-2024, produksi beras mengalami penurunan sebesar 12,8%, sejalan dengan penyusutan luas lahan panen sebesar 1,71%.

"Sedangkan secara total wilayah dataran tinggi mencatatkan peningkatan produksi sebesar 5,66% dan luas lahan sebesar 5,13%," kata Samuel, Kabag Ekonomi Toba, Rabu (19/3/2025).

Menurutnya, kondisi penurunan hasil panen di Kabupaten Toba menjadi tugas Dinas Pertanian upaya meningkatkan produksi panen padi dengan penurunan lahan yang semakin berkurang, tetapi produksi stabil bahkan jadi surplus.

"Dimana produktivitas produksi relatif rendah, akibat rendahnya mekanisme, efisiensi, dan rendemen serta rendahnya penggunaan bibit unggul dan pupuk subsidi," katanya.

Kondisi panen padi tahun 2023-2024 di Kecamatan Porsea diakui oleh petani mengalami penurunan yang disebabkan oleh beberapa hal seperti, stok pupuk subsidi yang kurang dan sulitnya mendapat bibit unggul hibrida yang berkualitas tinggi.

"Hampir dua tahun stok pupuk subsidi untuk petani, khususnya Porsea mengalami penurunan yang menyebabkan hasil panen rendah rendemennya," ujar Hengki Sirait, Ketua kelompok tani Desa Patane I Porsea.

Semoga untuk tahun 2025 dengan bertambahnya stok pupuk hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya produksi hasil panen raya padi di bulan Juni-Agustus bisa maksimal dan secara otomatis peningkatan produksi beras di Toba.

"Permintaan kelompok tani, bisalah Dinas Pertanian Kabupaten Toba memberikan bibit padi hibrida dengan kualitas yang bagus. Sebab selama ini, jika ada bantuan bibit selalu dibawah standar kualitasnya," katanya berharap. (nimrot/hm25)

REPORTER:

RELATED ARTICLES