Beberapa Daerah di Sumut Alami Deflasi Lima Komoditas


Kepala BPS Provinsi Sumatera Utara, Asim Saputra (f:amita/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Asim Saputra, mengatakan terdapat lima komoditas penyumbang inflasi dan deflasi secara Year on Year (y-o-y) pada Februari 2025.
"Emas perhiasan mengalami andil inflasi sebesar 0,38 persen, minyak goreng dan Sigaret Kretek Mesin (SKM) 0,19 persen, bawang merah dan cabai rawit 0,16 persen," katanya, Senin (3/3/2025).
Kemudian, komoditas penyumbang deflasi, yaitu tarif listrik memiliki andil deflasi 1,77 persen, tomat 0,27 persen, daging ayam ras 0,10 persen, jeruk 0,05 persen, dan beras 0,04 persen.
"Hampir semua kota pengamatan kita di Sumut mengalami deflasi secara Month to Month (m-to-m)," ucapnya.
Karo mengalami deflasi secara m-to-m sebesar 0,92 persen, Sibolga 0,52 persen, Gunungsitoli 0,01 persen, Padangsidimpuan 0,26 persen, Medan 0,79 persen, Deli Serdang 0,45 persen, Pematangsiantar 0,21 persen, dan Labuhanbatu 0,50 persen.
"Akumulasi Sumut secara m-to-m sebesar 0,53 persen dan nasional 0,48 persen," katanya.
Kemudian, daging ayam ras mengalami deflasi di delapan kota, yaitu Labuhanbatu 21,94 persen, Karo 8,71 persen, Deli Serdang 3,36 persen, Sibolga 12,86 persen, Pematangsiantar 10,51 persen, Medan 11,01 persen, Padangsidimpuan 7,93 persen, Gunungsitoli 8,07 persen.
"Kumulatif daging ayam ras pada Februari 2025 mengalami deflasi sebesar 10,38 persen," ujarnya.
Cabai merah juga mengalami deflasi di beberapa daerah pengamatan BPS, kecuali Padangsidimpuan yang justru mengalami inflasi sebesar 3,13 persen.
"Labuhanbatu mengalami deflasi 6,70 persen, Karo 3,59 persen, Deli Serdang 12,58 persen, Sibolga 4,06 persen, Pematangsiantar 5,26 persen, Medan 6,92 persen, dan Gunungsitoli 6 persen," tuturnya.
Secara kumulatif di Februari 2025, deflasi sebesar 48,35 persen. Andil tertinggi di Deli Serdang yaitu 0,29 persen.
Pada Februari 2025, bawang merah deflasi di semua wilayah pengamatan, yaitu Labuhanbatu 12,49 persen, Karo 15,93 persen, Deli Serdang 4,16 persen, Sibolga 11,77 persen, Pematangsiantar 14,70 persen, Medan 9,23 persen, Padangsidimpuan 9,23 persen, dan Gunungsitoli 10,25 persen.
"Kumulatif bawang merah per Februari 2025 sebesar 15,46 persen, dan andil deflasi tertinggi di Karo yaitu 0,41 persen," katanya.
Telur ayam ras mengalami deflasi di beberapa wilayah, yaitu Labuhanbatu 5,11 persen, Deli Serdang 6,69 persen, Sibolga 2,31 persen, Pematangsiantar 4,75 persen, Medan 5,95 persen, dan Padangsidimpuan 4 persen.
"Deflasi paling parah ada di Gunungsitoli dengan 14,83 persen. Kumulatif sebesar 2,51 persen dan andil tertinggi pada Gunungsitoli 0,19 persen," ucapnya. (amita/hm17)
PREVIOUS ARTICLE
Tiromsi Sitanggang Dosen Pembunuh Suami Diadili di PN Medan