Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
EKONOMI

14 BUMN Kondisi Tak Baik dan 6 Berpotensi Dibubarkan

journalist-avatar-top
By
Monday, June 24, 2024 17:40
0
14_bumn_kondisi_tak_baik_dan_6_berpotensi_dibubarkan

14 Bumn Kondisi Tak Baik Dan 6 Berpotensi Dibubarkan

Indocafe

Jakarta, MISTAR.ID

Sebanyak 14  (BUMN) yang keadaannya tak baik dan tengah dianalisa oleh Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Bahkan 6 BUMN berpeluang beroperasi minimum dan terancam dibubarkan.

Ini dipaparkan Direktur Utama (Dirut) PT Danareksa (Persero), Yadi Jaya Ruchandi dalam dalam rapat panja dengan Komisi VI DPR RI, pada Senin (24/6/24).

Keenam BUMN itu, yakni PT Dok Dan Perkapalan Surabaya (Persero), PT Indah Karya (Persero), PT Amarta Karya (Persero), PT Varuna Tirta Prakasya (Persero), PT Barata Indonesia (Persero) dan PT Semen Kupang.

Baca juga:Daftar 15 BUMN Raih Laba Terbesar Selama 2023

“Yang berpeluang minimum operasi itu sebetulnya more than likely bakal kita hentikan, apakah nanti melalui likuidasi atau pembubaran BUMN, sepertinya ke sana ujungnya,” ucap Yadi.

Sedangkan 4 BUMN berpotensi selamat adalah PT Pengusahaan Daerah Industri Pulau Batam (Persero), PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) PT Boma Bisma Indra (Persero) dan PT Industri Kapal Indonesia (Persero). Keempat BUMN itu dalam tahapan inbreng atau pengalihan ke Danareksa.

Berikutnya, ada 4 BUMN yang butuh penanganan lebih lanjut, yaitu Perum Percetakan Negara RI, PT Industri Telekomunikasi Indonesia, PT Primissima (Persero) dan PT Djakarta Lloyd (Persero).

Baca juga:Publik Soroti Para Politisi Isi Jabatan di Sejumlah BUMN

Anggota Komisi V Fraksi Partai Gerindra, Muhammad Husein Fadlulloh menyatakan, ada beberapa BUMN yang hidup segan mati tak mau. Menurutnya, perusahaan pelat merah itu sudah tidak lagi mempunyai pasar.

“Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar marketnya telah tidak ada, contohnya Primissima. Itu kan juga sebenarnya telah ada BUMN serupa yang mirip,” katanya.

“Apabila mati segan hidup pun tak mau kan nanti buang-buang modal saja,” tutupnya. (cnn/hm16)

journalist-avatar-bottomRedaktur Jansen Siahaan