Medan, MISTAR.ID

Peran orang tua dalam membimbing anak membaca buku menjadi semakin penting, terlebih di tengah maraknya penggunaan gawai dan aplikasi digital.

Dosen Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Winarti, mengatakan bahwa anak-anak perlu didampingi saat membaca buku agar dapat memahami isi bacaan secara utuh.

“Barangkali ada pesan yang tersirat dalam buku, maka perlu dibantu untuk menemukannya. Pendamping terbaik tentu orang tua agar terjadi komunikasi dari hati ke hati,” ungkap penulis 38 buku itu kepada Mistar, Selasa (8/4/2025).

Saat ini, lanjutnya, sudah banyak buku anak berkualitas yang tersedia di toko-toko buku. Namun, tantangan sesungguhnya terletak pada kesediaan orang tua untuk mengarahkan dan menemani anak-anak membaca.

“Tinggal orang tuanya saja yang mau atau tidak mengarahkan anak untuk mengajak membeli dan membacanya di tengah godaan aplikasi digital yang menggila yang dapat merusak otak dan hati anak jika tak ‘dipagari’,” ucap pemenang cerita anak dwibahasa, Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara tahun 2022 itu.

Terpisah, Caroline, 38 tahun, menyebutkan bahwa membiasakan anak membaca buku sejak dini memang penting karena dapat menstimulasi perkembangan otak anak. “Supaya tidak terjadi speech delay (keterlambatan perkembangan bicara anak) juga,” ujar wanita yang berprofesi sebagai bidan tersebut.

Menurut ibu satu anak ini, meski bayi di bawah usia tiga tahun belum mengenal huruf dan angka, namun mereka dapat mendengar dan mengamati apa yang disampaikan orang tuanya.

“Kalau bisa dari dia bayi pun sudah dibacakan buku cerita, buku dongeng, orang tuanya yang bacakan. Kan banyak jenis buku, ada buku bergambar juga,” tuturnya.

Ia berharap agar buku-buku anak dapat dilestarikan dan diperbanyak. Ia juga mengajak para orang tua untuk aktif membimbing anak dalam membaca dan memahami bacaan. (susan/hm24)