Thursday, August 14, 2025
home_banner_first
SUMUT

Event Aqua Bike Batal Digelar di Samosir, Pelaku UMKM Singgung Lemahnya Lobi Pemkab

journalist-avatar-top
Kamis, 14 Agustus 2025 16.38
event_aqua_bike_batal_digelar_di_samosir_pelaku_umkm_singgung_lemahnya_lobi_pemkab

Kepala Dinas Kominfo Pemkab Samosir, Immanuel Sitanggang. (foto: Pangihutan/mistar)

news_banner

Samosir, MISTAR.ID

Event olahraga air internasional atau kerap disebut 'Aqua Bike' yang rencananya digelar di Kabupaten Samosir resmi dibatalkan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir beralasan efisiensi anggaran. Namun, di kalangan pelaku UMKM, alasan tersebut dianggap hambar dan tidak mampu meredam rasa kecewa.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Samosir, Immanuel Sitanggang, membenarkan pembatalan itu. Dia menyebut Pemkab telah mengeluarkan surat resmi terkait keputusan tersebut.

“Benar, Aqua Bike tahun ini dibatalkan karena efisiensi anggaran,” ujar Immanuel sambil buru-buru masuk ke mobilnya, Kamis (14/8/2025).

Sejumlah pelaku UMKM menilai pembatalan ini bukan semata persoalan anggaran. Menurut mereka, Pemkab gagal melakukan lobi untuk mempertahankan event yang disebut-sebut mampu menarik ribuan wisatawan tersebut.

Juan Simarmata, pelaku usaha kuliner di Samosir, menuding pejabat Pemkab hanya aktif berkomentar di grup WhatsApp, tanpa memikirkan nasib pelaku UMKM.

“Kalau lobi mereka kuat, sponsor pasti datang. Tapi kalau lobi lemah, ya beginilah jadinya,” tutur Juan.

Event ini sebelumnya diharapkan menjadi momentum peningkatan pendapatan bagi para pelaku usaha lokal. Namun, harapan itu pupus. Para pedagang mengaku telah menyiapkan stok barang, lokasi usaha, hingga melakukan promosi kecil-kecilan untuk menyambut wisatawan.

“Kita sudah siapkan semuanya. Rasanya seperti mau pesta, tapi undangan dibatalkan sepihak,” ujar Juan.

Di pasar dan warung kopi, cerita yang beredar lebih tajam daripada pernyataan resmi. Banyak yang menilai Pemkab gagal memanfaatkan jaringan dan peluang negosiasi agar event tetap terselenggara.

Pembatalan ini juga memaksa revisi kalender event pariwisata Samosir tahun 2025. Namun, sebagian pelaku usaha menilai Pemkab terlalu nyaman bersembunyi di balik alasan efisiensi.

“Kalau alasannya efisiensi, itu sah saja. Tapi kalau setiap tahun efisien terus, jangan-jangan yang efisien cuma jumlah kunjungan wisatawan,” kata Juan.

Dengan batalnya Aqua Bike, Samosir kehilangan satu kesempatan besar untuk mempromosikan diri di panggung internasional. Yang tersisa hanyalah catatan undangan event yang dibatalkan, dan tuan rumah yang dinilai belum siap menghidangkan suguhan terbaiknya, pungkasnya.

Saut Limbong, pelaku UMKM lainnya, menyebut pembatalan ini sebagai tamparan keras bagi citra pariwisata Samosir. Ia menilai pemerintah daerah terlalu pasif dan hanya menunggu datangnya bantuan, tanpa strategi agresif menarik dukungan sponsor.

“Ini bukan sekadar soal Aqua Bike. Ini soal mentalitas. Kalau setiap event besar harus batal karena alasan anggaran, berarti kita memang tidak punya visi besar membangun pariwisata,” ucap Saut.

Ia juga mempertanyakan kemana arah promosi pariwisata yang selama ini digembar-gemborkan. Menurutnya, Pemkab tampak sibuk mengumbar slogan, tapi lemah dalam pelaksanaan konkret yang mendatangkan wisatawan dan investor.

“Kalau pemerintah serius, mereka bisa saja jemput bola. Bukan hanya duduk manis menunggu proposal disetujui pihak luar. Samosir ini punya potensi, tapi potensi itu percuma kalau manajemennya payah,” tuturnya.

Saut bahkan menyebut pembatalan ini sebagai bukti lemahnya kemauan politik. “Kalau event ini sukses, yang menikmati bukan hanya turis, tapi semua pelaku usaha lokal. Jadi kalau gagal, ya jangan salahkan kami kalau menilai Pemkab tidak becus,” ucapnya. (Pangihutan/hm18)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN