Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Analis Sebut Peluang Akumulasi Dividen

Bank Mandiri (Foto/istimewa)
Jakarta, MISTAR.ID
Harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengalami koreksi dalam dua hari perdagangan awal Juli 2025. Pada penutupan Selasa (1/7/2025), saham BMRI ditutup melemah 2,66% ke posisi Rp4.750 per lembar, turun dari posisi sebelumnya di Rp4.880.
Meski sempat tertekan, saham bank pelat merah ini tetap menjadi sorotan investor karena potensi yield dividen tinggi, yang diperkirakan mencapai 8–9% hingga akhir tahun.
Pada pembukaan perdagangan Rabu (2/7/2025), saham BMRI dibuka menguat tipis ke level Rp4.770 atau naik 0,42%. Rentang perdagangan harian tercatat berada di kisaran Rp4.710 hingga Rp4.770.
Analis pasar menilai pelemahan saham perbankan besar seperti BMRI turut menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun, secara fundamental, Bank Mandiri masih mencatatkan performa yang solid dan prospek jangka menengah yang positif.
Di tengah gejolak pasar, Bank Mandiri mencatat kinerja operasional yang kuat. Hingga akhir Mei 2025, perusahaan telah berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp20,19 triliun, atau 52% dari target tahunannya sebesar Rp38,5 triliun.
Fokus Bank Mandiri terhadap sektor UMKM dan produksi dinilai sebagai langkah strategis yang memperkuat posisi bank di sektor riil.
Sejumlah analis pasar menyarankan investor untuk tetap mencermati saham BMRI, terutama bagi mereka yang mengincar dividen jangka menengah. Dengan reputasi sebagai bank blue chip dan sejarah dividen yang stabil, BMRI dianggap tetap layak dikoleksi meski harga saham mengalami koreksi jangka pendek.
“Koreksi ini bisa jadi momen akumulasi, terutama karena potensi dividennya masih sangat kompetitif di pasar,” ujar salah satu analis di sektor perbankan. (hm17)
PREVIOUS ARTICLE
Sumut Siapkan 10 Koperasi Percontohan untuk Tempat Belajar