Tinggal di Gudang, Pasutri Butuh Uluran Tangan Warga dan Pemerintah Toba


Kondisi rumah yang ditempati Maspriady dan keluarganya. (f:nimrot/mistar)
Toba, MISTAR.ID
Tidak memiliki tempat tinggal, pasangan suami istri (pasutri), Maspriady Sitorus (32) dan Boru Sirait bersama seorang anak lelaki baru berumur empat tahun terpaksa tinggal menumpang di gudang berukuran 2 X 2,5 meter, karena tidak memiliki tempat tinggal.
Diketahui, mereka sebelumnya tinggal dan merupakan warga Desa Biusgu Barat Kecamatan Parmaksian Kabupaten Toba tidak memiliki sebidang tanah, apalagi rumah tempat tinggal.
"Sejak menikah, saya dan keluarga menumpang di rumah warga. Hingga terakhir saya sempat tinggal menumpang di Balai Balairung Pasar Porsea untuk beberapa waktu," tutur Maspriady, Minggu (16/2/25).
Lanjutnya, hingga akhirnya salah satu keluarganya (tulangnya bermarga Pardede) bersedia memberikan tempat tinggal berupa gudang berukuran 2 X 2,5 meter di Lumban Sitanggang Desa Patane V Kecamatan Porsea Kabupaten Toba.
"Saya bersyukur, meski berukuran kecil dan dijadikan tempat memasak serta untuk tidur apalagi kamar mandi, saya sudah merasa bersyukur memiliki tempat tinggal untuk berteduh," ujarnya.
Diakuinya, setiap musim hujan gudang yang ditempati kerap banjir karena tidak ada sanitasi, urusan mandi dan buang air besar (BAB) terpaksa menumpang ke tempat saudaranya.
Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, Maspriady sehari-harinya bekerja sebagai operator kilang berjalan milik saudaranya (tulangnya marga Pardede), keluarga pemilik kilang berjalan yang memberi tumpangan untuk tinggal di bekas gudang.
Pardede memberikan tumpangan terhadap Maspriady dan keluarnya karena masih ada garis keturunan kekerabatan. Begitu mengetahui mereka tinggal di Balairung langsung dijemput untuk tumpangan sementara menunggu gudang direnovasi.
"Kebetulan juga, kilang berjalan milik saya butuh operator, sekalian saja saya berikan pekerjaan tersebut untuknya, agar bisa memenuhi kebutuhan hidup," ujar Pardede.
Pardede dan Maspriady berharap uluran tangan dari masyarakat dan pemerintah untuk memberikan bantuan berupa program rumah bedah.
"Saya selaku pemilik gudang bersedia memberikan gudang dan sebidang tanah tersebut untuk dilakukan bedah rumah sehingga layak ditempati oleh Maspriady dan keluarganya," ucap Pardede. (nimrot/hm18)
