Toba, MISTAR.ID

Proyek pembangunan Puskesmas Tandang Buhit, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba dengan pagu Rp5,5 miliar lebih dikenakan denda selama 21 hari dan akhirnya dipangkas 10 hari karena potensi force majeure atau kahar saat mulai pelaksanaan awal pekerjaan oleh rekanan.

"Pihak rekanan dihentikan masyarakat saat tahap awal pekerjaan selama 10 hari, maka yang dibayarkan dendanya selama 11 hari sekitar Rp60 juta lebih," ujar Javar Aritonang selaku PPK Puskesmas Tandang Buhit, Senin (16/2/25).

Menurut Javar, sebelumnya pihak rekanan mengajukan permohonan agar mereka diberikan keringanan terkait denda yang diberikan kepada mereka atas denda keterlambatan yang sesungguhnya tidak sepenuhnya salah mereka.

Sesuai keterangan dari rekanan kepada Javar, awal mereka mengerjakan sempat terjadi penolakan dari masyarakat agar jangan melakukan kegiatan pembangunan di lokasi yang masih tanah leluhur warga.

"Saya tidak bisa memutuskan apakah 10 hari tersebut dikategorikan Kahar, sehingga melakukan koordinasi dengan inspektorat. Disarankan untuk melengkapi bukti peristiwa tersebut agar tidak masalah ketika terjadi pemeriksaan," katanya.

Selanjutnya, pihak rekanan menemui Lurah setempat untuk meminta pembuktian peristiwa tersebut, dengan menghadirkan masyarakat yang keberatan dan dibuatlah notulen peristiwa tersebut secara tertulis.

"Setelah ada bukti tertulis dari Lurah, barulah kita memutuskan untuk pembayaran denda terhadap rekanan tidak lagi 21 hari tetapi menjadi 11 hari dipotong 10 hari potensi Kahar," tuturnya. (nimrot/hm25)