Thursday, April 24, 2025
home_banner_first
TAPANULI BAGIAN SELATAN

PLTA Batang Toru Tak Dirancang Kendalikan Banjir, Ini Penjelasan Ahli

journalist-avatar-top
Rabu, 23 April 2025 21.13
plta_batang_toru_tak_dirancang_kendalikan_banjir_ini_penjelasan_ahli

Pakar Sipil Bangunan Air PLTA Batang Toru, Hadi Susilo saat menjelaskan materi pada Journalist Gathering. (f:amran/mistar)

news_banner

Tapsel, MISTAR.ID

Meski memiliki waduk, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) ternyata tidak difungsikan untuk menahan atau mengendalikan banjir.

Hal ini diungkap langsung oleh Pakar Sipil Bangunan Air PLTA Batang Toru, Hadi Susilo, yang menegaskan bahwa desain bendungan proyek ini berfokus pada pembangkitan listrik, bukan mitigasi bencana saat curah hujan tinggi.

"Waduk dari PLTA Batang Toru cukup kecil. Tidak untuk pengendali banjir," katanya pada jurnalis di Syakirah The View and Resto Aek Sabaon, Kecamatan Marancar, Tapsel, Rabu (23/4/2025).

Karena itu Hadi Susilo memastikan, jika terjadi banjir di hilir, pada hakikatnya tidaklah disebabkan pembangunan bendung atau waduk PLTA Batang Toru.

"Berdasarkan pengalaman yang kami catat, banjir di hilir terjadi 8 hingga 12 kali dalam setahun, sebelum adanya bendung atau waduk dari PLTA," ujarnya sambil menjelaskan, prinsip kerja waduh adalah menahan tidak terlalu banyak air, lalu mengalirkannya lewat terowongan sepanjang 12 kilometer lebih menuju Power House.

"Apabila ada kelebihan debit, akan otomatis bendung akan melepas atau mengembalikan seperti pada kondisi awal sebelum adanya bendung. Yang jelas, tidak mengendalikan banjir," ucapnya.

Pada kegiatan Journalist Gathering yang digelar 2 hari (23- 24 April 2025), dibuka Manajer Sosial dan Komunikasi Arie Dedi Pupita, diikuti wartawan yang bertugas di Tapsel dan Kota Padangsidimpuan.

Selain Hadi Susilo, juga hadir jadi pembicara dalam memberikan penguatan dan pencerahan kepada peserta Journalist Gathering, terkait tugas-tugas jurnalistik dan teknik photografi jurnalistik, NSHE menghadirkan komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Sumatera Utara (KPI) Syahrir dan Agus Khaidir dari Media Kompas Media Group serta Manajer Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati, Iqbal N Arafat.

Sebelumnya, Arie Dedi Pupita menyebut, Journalist Gathering NSHE tersebut merupakan ajang silaturahmi sekaligus diskusi strategis antara insan media dan pelaku industri energi dalam mendorong masa depan energi yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia.

Menurutnya, proyek PLTA Batang Toru, bukan sekedar pembangunan infrastruktur energi, tapi dapat menjadi representasi nyata dari komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, baik dari sisi lingkungan, sosial, maupun ekonomi. (amran/hm25)

REPORTER:

RELATED ARTICLES