Konsumsi Minim, Ratusan Peserta Pelatihan Pertanian di Sidikalang Kecewa
Konsumsi Minim Ratusan Peserta Pelatihan Pertanian Di Sidikalang Kecewa
Sidikalang, MISTAR.ID
Ratusan peserta sosialisasi pelatihan pertanian mengaku kecewa berat dan kelaparan karena tidak mendapat komsumsi makan siang, Rabu (11/1/23). Sejumlah peserta bersungut-sungut dan mengaku kecewa karena panitia seolah tidak siap .
Acara sosialisasi dan pelatihan pertanian diselenggarakan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) dihadiri Ketua Pimpinan Nasional SOKSI, Ali Wongso H Sinaga dan Bupati Dairi Eddy Kelleng Berutu berlangsung di gedung Balai Budaya Sidikalang di Kalan Sisingamangaraja Sidikalang, Rabu (11/1/23).
Para peserta diketahui terdiri dari sejumlah pengurus dan anggota kelompok tani dari seluruh Desa di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Tanah Pinem, Tigalingga dan Parbuluan dan peserta hadir di tempat sekitar jam 08.00 WIB pagi.
Baca juga: Atlit nasional Kritik Kesemrawutan Pusat Pasar Sidikalang
Mengaku kecewa bercampur lapar, tidak sedikit peserta melampiaskan rasa kecewanya karena acara baru dimulai pada pukul 11,45 WIB, akibat keterlambatan kehadiran Bupati Dairi Eddy Kelleng Ate Berutu bersama Ali Wongso Sinaga.
Terkait banyaknya peserta sosialisasi mengaku tidak dapat komsumsi makan siang, Ketua SOKSI Dairi, Bahagia Ginting yang juga selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Pemkab Dairi kepada wartawan menyebutkan jumlah peserta sosialisasi jauh lebih banyak dari yang diperkirakan.
“Sebenarnya panitia sudah menyediakan komsumsi sesuai undangan untuk 500 orang, ternyata yang hadir kurang lebih 800 orang jadi over kapasitas. Jadi bagaimana mau kita buat, sementara dana kegiatan ini pun dari dana pribadinya,” kata Bahagia.
Sementara undangan terhadap peserta disampaikan oleh Camat melalui Kepala Desa dengan kop surat Pemerintah Kabupaten Dairi Kecamatan masing-masing dengan sifat “penting segera” terkait sosialisasi kunjungan kerja organisasi disertai dengan pelaksanaan
sosialisasi pelatihan pertanian khususnya pembuatan pestisida dan pupuk organik melibatkan KSB Kelompok Tani dan perangkat desa. (manru/hm09)
PREVIOUS ARTICLE
Delapan Fraksi DPR Tegas Tolak Proporsional Tertutup